Part Twenty

2.4K 129 11
                                    

Happy Reading guys

❤️💚❤️💚❤️💚❤️💚❤️

Di Kantin kampus, Keira berpapasan dengan Arvin namun ia dengan dinginnya berjalan melewati Keira untuk memesan makanan.

"Apa benar dia memang tidak memiliki perasaan terhadapku?"Tanya Keira pada dirinya sendiri.

Tak dapat ia elak bahwa ia juga sedih dengan sikap Arvin padanya. Keira menatap sedih punggung Arvin yang menjauh.

"Baiklah. Aku pasti bisa melupakannya. Fighting!!!" ucap Keira menyemangati dirinya.

Keira pun pergi dari kantin.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Keira mengumpulkan bola - bola tennis dengan lesu. Ivan yang berada disana malah memarahi Keira dan berkata, "Yakkk Kei!! bekerjalah dengan cepat."

" Kak.. beri aku semenit untuk istirahat, aku sangat lelah."ucap Keira memelas.

Tetap saja Ivan tidak mempedulikan ucapan Keira dan terus menerus memarahi Keira. Akhirnya Keira tidak ada pilihan selain mengumpulkan bola dengan cepat. Keira sangat lelah, ia berjalan memasuki ruang klub tennis. Saat masuk ke dalam ruang klub, ia sangat kaget saat melihat ada Arvin.

"Aku dengar kau hanya mengumpulkan bola saja." Ucap Arvin.

Keira tidak mempedulikan kata kata Arvin dan bertanya balik, "Kenapa kamu disini?"

"Kenapa aku disini? tentu saja karena aku ini anggota klub."jawab Arvin.

Keira berkata dalam hati dengan kesal, "Aku berusaha menghindarinya bahkan aku tidak masuk ke dalam kelas yang sama dengannya tapi kenapa harus bertemu disini?"

Ivan masuk ke ruang klub setelah berlatih di lapangan selama 2 jam.

"Hei.. Vin! Kau disini juga ternyata... oh iya bulan depan klub kita akan mengadakan jalan-jalan selama 3 hari 2 malam. Nah tentu saja kau harus ikut juga."jelas Ivan.

"Aku tidak mau ikut!"jawab Arvin.

"Kenapa?"Tanya Ivan.

"Menurut perjanjian aku boleh datang kapanpun yang aku mau."ucap Arvin.

"Baiklah kalau begitu maumu,kita ini pemain professional maka ayo bertaruh tanding. Jika kamu menang maka kamu tidak perlu pergi dan jika aku yang menang maka kau harus ikut. Ah ya bagaimana jika pertandingan ganda? Akan lebih menyenangkan. Kamu berpasangan dengan Keira. Dan aku mungkin bisa berpasangan dengan Rena."ucap Ivan santai membuat Keira kaget.

"Baik.. aku terima"ucap Arvin.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Lina baru saja pulang tepat pukul 11 siang.

"Apakah Kakakmu ada diatas? Hari ini dia tidak ada kelas di kampus jadi seharusnya dia diam di kamarnya dan membaca." Tanya Lina pada Diki.

"Tidak... dia pergi keluar setelah mengambil tas tennis."jawab Diki.

Lina mencoba mengingat suatu hal, aha! ia ingat bahwa Arvin itu ikut klub tennis. Lina mendapatkan ide dan menelfon pihak kampus, "selamat siang, ini aku ibu dari mahasiswa Arvin. Bisakah aku mengetahui klub apa yang diikuti oleh Keira.. Keira Hartanto?......... Benarkah? ...... Baik terima kasih"

Lina pergi ke kampus, Yupsss dia sudah tau jika Keira ternyata satu klub dengan Arvin di klub tennis. pada mahasiswa, "Apa kau tahu Keira? Ah mungkin kau tidak tahu. Hmm... kalau begitu apa kalian tau dimana tempat klub tennis?"

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang