Part Fifteen

2.6K 140 16
                                    

Happy Reading Guys..

❤️💜❤️💜❤️💜❤️💜❤️

Sesampainya disekolah, Keira dan teman-temannya masuk ke dalam gedung sekolah untuk mengikuti acara kelulusannya. Ditempat duduknya Keira sangat gugup, tidak dengan kedua sahabatnya. Bagaimana tidak gugup, Keira dipilih mewakili kelasnya untuk maju ke atas panggung menerima sambutan dan rangkaian bunga dari kepala sekolah ditambah dia harus maju bersama Arvin yang juga mewakili kelasnya.

Setelah sambutan dari Kepala Sekolah adalah sambutan dari Arvin. Arvin naik ke atas panggung, di akhir kalimat sambutannya.

“Aku berterima kasih kepada nenek seseorang yang tidak pernah aku lihat, dia mengatakan bahwa aku harus melewati hidupku dengan senang dan bahagia. Dia berkata bahwa itulah bagaimana seharusnya melanjutkan hidup.”ucap Arvin.

Keira terharu dengan ucapan Arvin, seseorang yang dikatakan Arvin adalah dirinya sendiri. Karena keasikan melamun, Keira tidak sadar bahwa namanya di pangil untuk ke depan panggung. Nori berbisik kepada Keira sehingga membuyarkan lamunannya. Dengan terburu-buru, Keira naik ke atas panggung dan berdiri di samping Arvin.

Keira kembali menghayalkan, dia naik ke atas altar memakai gaun putih yang sangat indah berjalan menuju Arvin. Arvin tersenyum manis kea rah Keira, membuat hatinya senang. Didalam khayalannya, Kepala sekolah sebagai pendeta.

“Arvin, apakah kau akan menerima Keira sebagai istrimu?” Tanya Pendeta.

Arvin menatap Keira dan menjawab, “Ya, saya bersedia.”

“Keira, apakah kau bersedia menerima Arvin sebagai suamimu?”Tanya Pendeta.

Keira langsung menjawab. “Ya. Tentu saja saya bersedia.”

Tiba-tiba, Keira mendengar suara tawa yang sangat banyak membuatnya bingung dan kaget. Seketika lamunannya langsung berakhir, Arvin merasa malu.

“Apa yang sedang kau lakukan, hah?! Cepat turun dari panggung ini.” ucap Arvin berbisik pada Keira.

Dengan wajah merah menahan malu serta menduduk menyembunyikan wajahnya yag ditutupi dengan telapak tangannya, Keira kembali ke tempat duduknya. Kegiatan itu berlangsung selama 3 jam dari sambutan teman hinggaa hiburan. Papa membawakan rangkaian bunga untuk putri tunggalnya itu. Di akhir acara, Lina, Risa, Nori dan Keira berjalan bersama.

“Oh dimana Arvin? Tante ingin mengambil foto kalian dan Arvin. Ayo cepat cari dia.” Ucap Lina.

“Itu disana.”ucap Nori sambil menunjuk ke Arvin yang sedang dikerumuni murid perempuan yang meminta foto bersama dengannya, namun Arvin langsung meninggalkan mereka semua.

“Kasian sekali mereka…ckckckckck.” Ucap Lina yang melihat itu.

Lina datang, langsung menggandeng Arvin. Kemudian ia berkata pada Keira, “Kei, cepat pergi ke sampingnya dan aku akan memotretnya.”

Jelas Keira tidak mau karena dia takut ditolak. Lina terus saja memaksa Keira namun Keira tidak menginginkannya. Karena greget sendiri, akhirnya Lina mendorong Keira agar berdiri di samping Arvin.

“Apa yang ingin kau lakukan? Kau ingin foto bersamaku?” tanya Arvin.

“Ya!!!” jawab Keira yang berusaha menyembunyikan kegugupannya.

“Apa kau mengatakan bahwa kamu ingin berfoto bersamaku sekarang.” tanya Arvin lagi.

“Tidak.. Maksudku bukan begitu. Maafkan aku.” jawab Keira ketakutan dan berjalan pergi menjauhi Arvin.

Namun, Tiba-tiba Arvin menarik Keira serta merangkul pundak besarnya, lalu berkata pada ibunya, “Apakah begini sudah cukup?”. Membuat semuanya kaget, tanpa menunggu lagi, Lina bersiap memfoto mereka berdua. Lina sangat bahagia melihat keduanya akur.

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang