Part Nine

2.6K 145 6
                                    

Happy Reading Guys.. ^.^

♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Lalu, Arvin baru saja datang, "Kau!! apakah kau menguji kesabaranku? Aku sudah memintamu untuk berhenti mengurusi hidupku! Aku memintamu untuk berhenti!"ucap Arvin dengan nada tinggi.
Jelas membuat Keira sedikit ketakutan dan merasa bersalah pada pria di hadapannya ini.

Lina yang langsung mengerti ucapan Arvin langsung menengahi dan berkata, "ibu yang telah memfoto kalian dan menyimpan foto itu di buku Keira tanpa sepengetahuannya."

Arvin sangat kesal dan langsung pergi ke kamarnya. Nori dan Risa juga benar-benar merasa bersalah sehingga mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Lina melarang dan meminta agar mereka berdua ikut makan malam bersama. Nori dan Risa kebingungan dan ingin cepat pulang. Akhirnya Lina membiarkan mereka pulang melihat wajah tak enak mereka, tapi Lina mengajak mereka harus ikut berlibur ke pantai bersama. Keira berkata bahwa mereka harus sekolah, tapi Lina akan ke sekolah agar bisa izin satu hari saja. Nori dan Risa pun langsung tersenyum senang.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Keira keluar dari kamarnya dan dia berpapasan dengan Arvin yang juga keluar dari kamar mandi . Arvin melihatnya dengan tajam dan melewati Keira begitu saja. Tapi kemudian Arvin berhenti dan berkata “dengarkan baik-baik ada sesuatu yang lebih aku benci di dalam hidup ketika orang-orang sepertimu dengan otak kecil, tidak tahu situasi bahkan tidak memahaminya dengan jelas. Namun bertindak sesukanya  yang mengganggu orang lain. Jangan biarkan aku mengulang hal yang sama lagi, apa yang aku katakan sebelumnya kau adalah orang yang sangat menyebalkan itu bukan kata-kata kosong.” Lalu ia  pergi ke kamarnya dan Keira masuk ke kamar mandi.

Keira menangis didalam kamar mandi dia berkata pada dirinya sendiri didalam hati, “waktu itu dengan surat bahkan di depan orang banyak, aku tidak pernah menangis ketika aku di marahi oleh dia. Tapi kenapa sekarang hati ini sangat sakit?” Tanya Keira pada dirinya sendiri.

Keira duduk di dekat jendela kamarnya yang sedang menelpon Risa, “Ha?? Aku?? Aku baik-baik saja dan bisa mengatasinya karena ini sudah sering terjadi.”

“Mungkin jika aku menjadi dirinya, aku juga akan marah seperti itu. Aku terlalu mengusik kehidupannya Ris… apa salahnya kalau aku menyukainya Ris? Ya seharusnya aku lebih tau diri saja.”lanjut Keira dan termenung akan ucapan dirinya.

Arvin dikamarnya ternyata mendengar pembicaraan Keira ditelepon sedangkan Keira sudah menutup obrolan ringannya bersama Risa. Ia terisak lalu kembali mengingat saat memberikan surat cinta yang ditulisnya pada Arvin.
Masih ia ingat dengan jelas jika dirinya berkata kalau membenci gadis bodoh seperti Keira.

“sepertinya ucapanku terlalu menyakitinya.”batin Arvin menoleh ke arah jendela kamar sebelahnya yaitu kamar Keira. Secara jarak jendela mereka hanya berjarak 4 meter.

Mereka berdua sama-sama menatap langit malam melalui jendela kamarnya masing-masing merenungi semua yang terjadi diantara mereka.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Pagi hari, om tyo, papa, tante lina, Nori dan Risa sudah bersiap-siap dengan rencana mereka ke pantai.

Arvin turun dari kamarnya mengenakan seragam sekolah plus dengan wajah dingin dan cool. Setelah itu Keira muncul, tante Lina meghampiri Arvin dan memintanya untuk bersiap-siap. 

“ibu.. kau mau kemana?”Tanya Arvin.

“kita akan pergi berlibur 2 hari 1 malam untuk berkemah hari ini.” Ucap Lina riang.

“lalu bagaimana dengan sekolah?” Tanya Arvin lagi.

“ibu sudah memberitahu sekolah dan meminta izin untuk kalian.” Ucap Lina.

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang