Part Eleven

2.6K 146 6
                                    

Happy Reading Guys ^.^

♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Sore hari, Lina menerima telepon dari Tyo sepertinya mendapatkan ide brillian. Lina tersenyum senang di sela menerima telpon tersebut. Kemudian, Lina mengatakan kepada lawan bicaranya kalau dia akan segera pergi kesana hingga tampak repot. Lina dan Diki sudah berganti pakaian dan akan pergi. Lina berpesan pada Keira untuk menyiapkan makan malam sendiri. Ternyata tujuan Lina meninggalkan Keira dan Arvin dirumah agar mereka bisa berdua dan bisa.

“Kenapa kakak tak ikut, bu?” Tanya Diki.

“kakakmu harus belajar karena sudah kelas 3 dan akan ujian.”ucap Lina mengelus kepala Diki.

Lina dan Diki pamit pergi, meninggalkan Keira dan Arvin berdua saja di rumah. Keira melihat Arvin akan pergi.

“Kau, mau pergi kemana?” Tanya Keira

“Pergi untuk membeli makan malam” ucap Arvin datar.

“Tunggu, Aku akan membuatnya untukmu. Oh ya!!!! terima kasih untuk hari ini dan kemarin.” Ucap Keira tersenyum.

Setelah 45 menit berlalu, Arvin turun dari lantai atas untuk meminta makan malamnya karena dia sangat lapar. Sesampainya di dapur, ternyata Keira sedikit lebih banyak menggosongkan makanan yang susah payah ia buat. Bagaimana tidak gosong, jika Keira tadi meninggalkan masakannya demi video call bersama kedua sahabatnya.

Arvin yang kehilangan kesabarannya pun, menggebrak meja sambil berkata, “apa kau menyuruhku untuk memakannya?” membuat Keira langsung terdiam dan menunduk. Akhirnya Arvin membuat masakannya sendiri, ia mengocok telur menuangkan sebagian telur yang sebelumnya ditambahkan potongan daun bawang dan cincangan udang ke dalam wajan kemudian memasukkan nasi Keira mendekatinya dan memberikan saus. Keira mencicipi masakan buatan Arvin. Keira sangat kagum dengan pria di sampingnya ini karena bisa memasak seperti direstauran.

“kau harus punya otak pintar untuk memasak.” Ucap Arvin dingin namun dengan nada sombongnya. Sedangkan Keira memutar bola matanya malas mendengar ucapan Arvin. Padahal sebenarnya Keira memiliki bakat memasak, hanya saja tadi dia tidak sengaja meninggalkan masakannya itu. 
Sementara itu, pada pukul 9 malam, Tyo, Lina dan Diki malah pergi ke karokean. Tetapi Diki protes ingin pulang karena sudah malam. Lina tidak mengindahkan permintaan Diki, dan menggandeng tangan Diki dan suaminya ke dalam tempat karaokean tersebut.

Keira pergi ke kamarnya dan siap untuk belajar karena ada test bahasa Inggris.
“Meskipun kita selalu bertengkar tapi ia masih mau membantuku” ucap Keira pada bonekanya.

Saat ini ia kebingungan mencari buku bahasa Inggrisnya namun tidak ditemukan ia membolak-balikkan buku lainnya namun tetap saja tidak ketemu. Lalu ia ingat jika buku itu ketinggalan di kamar Arvin saat ia dan temannya belajar bersama. Keira menjadi panik seketika karena di dalamnya ada rencana masa depan dengan Arvin berupa gambar tangannya sendiri.
Keira pergi ke kamar Arvin, ia masuk mengendap-endap. Keira melihat Arvin sudah tertidur. Ia mencari-cari dan akhirnya menemukan bukunya lalu membuka buka bukunya. Setelah itu, Keira bersiap keluar kamar namun tiba-tiba Arvin bangun dan memegang pergelangan tangan Keira membuatnya terkejut setengah mati.

“Apa yang kau lakukan?”tanya Arvin.

“A.. aku kesini mencari sesuatu.” jawab Keira.

“Kau ingin aku percaya apa katamu? saat tidak ada orang dan hanya kita berdua saja di rumah. Apa yang kau cari?” ucap Arvin memicingkan alisnya.

Keira terlihat gugup tak berani menatap sehingga Arvin menarik Keira ke tempat tidurnya dan menindih Keira.

“Bagaimanapun juga, aku ini pria usia 19 tahun yang berdarah panas?” ucap Arvin.

Naughty Kiss [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang