"Woy, para penghuni hell!" seru gue ke cowok-cowok upnormal yang lagi pada tiduran di kamar gue.
Heran, perasaan pada lemes semua. Gue kasih tau, si Liam mungkin yang paling normal karena dia sekarang cuman lagi tidur telungkup.
Si Harry lagi main hp, tapi mukanya merah. Ini bocah kenapa?
Si Niall lagi duduk anteng pantengin jam beker yang ada di meja belajar gue. Biasa, nunggu adzan maghrib. Padahal sekarang masih jam dua siang.
Si Louis lagi duduk di sofa yang ada di kamar gue sambil pakai headset, dia pakai tudung jaketnya, dan matanya merem.
Lalu si Whitening loncat ke pangkuannya dia yang bikin dia melototin kucing item gue itu dan balik dipelototin. Dan jadilah mereka saling melotot nggak jelas.Karena kayak orang bloon, gue pun duduk di sebelah Louis aja. Yang bikin Whitening hampir kejang lalu lari karena kaget, dan gobloknya gue ikutan kaget.
"Lou," panggil gue pelan, nggak mau yang lain pada dengar.
"Hm?" Dia ngerespon cuma gitu doang, sambil merem. Sekarang mukanya bener-bener kayak pemeran protagonis yang jahat. Eh?
"Mau nanya dong."
"Hm."
"Tapi jangan kasih tau siapa-siapa."
"Hm."
"Tapi lo bantuin juga ya."
"Hm."
"Perasaan lo ham-hem-ham-hem mulu."
"Bacot lo bangsat. Buru!"
Anjir. Terkejoed diri q maz. Cukup lantai masjid aja yang dingin, kamu jangan.
"Iya deh." Gue berdeham sejenak. "Lo akrab nggak sama my, maksud gue sama Gigi?"
"Akrab lah, kan kadang gue yang disuruh nagih uang kost."
"Berarti lo punya pin BBM nya dong?"
Tiba-tiba Louis natap gue sinis, gue nelan ludah. Apa gue salah nanya?
"Gue yang idup di gurun pasir, kenapa lo yang kudet?"
"Hah? Kudet apaan sih?"
"Kan, BBM udah pamitan mau merantau ke pluto."
"Kok gue nggak tau?"
"Lo sibuk ngecat badan lo sambil mantengin Gigi, sih," cibir Louis yang langsung gue toyor kepalanya. Gue meringis pas dia seketika natap gue horror.
"Yaudah, intinya lo punya kontaknya dong?" tanya gue pada akhirnya.
"He em."
"Gue boleh minta?"
"He em."
"Sekarangggg," kata gue dengan nada ngerengek.
Bukannya ngejawab, Louis malah berdiri dan bersiap keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Ramadhan
Fanfiction[COMPLETED] [One Direction Alternative Universe Story] Ramadhan-nya para idiot. Seperti yang kita tahu, Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah. Dimana bulan yang tepat untuk menyucikan diri juga jiwa. Namun, apa jadinya jika para kaum adam kur...