28:: Go Home?

2.1K 103 8
                                    


Author POV

Aleandra segera merapikan sisa sisa pekerjaannya saat nenerima pesan dari Nathan bahwa pria itu sudah ada di parkiran untuk menjemputnya. Karena tidak ingin membuat Nathan menunggu terlalu lama, Aleandra segera mempercepat gerakannya.

Siang tadi, Nathan mengajaknya makan malam setelah pulang dari kantor. Pria itu juga menawarkan untuk menjemput Aleandra. Kata Nathan, ini untuk kencan pertama mereka setelah berpisah lama.

Saat Aleandra ingin masuk ke dalam lift, ia melihat Ken yang sepertinya juga ingin masuk ke dalam lift. Dengan cepat Aleandra menyamai langkah Ken untuk masuk ke dalam lift bersama.

"Hai Ken." Sapa Aleandra dengan cengirannya. Ken yang melihat cengiran itu menyerngit bingung.

Sejak kapan Aleandra menjadi seceria itu? Ah, Ken tahu. Pasti ada hubungannya dengan Nathan.

"Jadi, kamu memutuskan untuk kembali dengan Nathan?" Tanya Ken, seiring dengan lift yang tertutup sempurna.

Aleandra menatap Ken terus menerus. Berusaha membaca raut wajah Ken yang agak susah ditebak.

"Kamu tidak suka ya?" Tanya Aleandra ragu. Ken menghembuskan nafasnya kesal.

"Ya aku tidak suka, jujur. Bahkan aku berharap Nathan mati saja agar tidak bisa mengganggu mu sama sekali. Tapi aku bisa apa? Kamu masih menginginkan Nathan, bahkan mencintainya. Dan semua keputusan tetap ada di tangan mu. Aku akan sangat jahat jika tetap ingin memisahkan kalian." Ken meluapkan apa yang ada di pikirannya kepada Aleandra dengan nada kesal. 

Tepat setelah Ken selesai dengan ucapannya, pintu lift terbuka. Bukan di lantai yang ingin dituju Aleandra, namun lantai yang dituju Ken.

"Maaf kalau aku mengecewakan kamu Ken." Aleandra menatap Ken dengan rasa bersalah yang besar.

"Astaga Ale. Bisakah kamu tidak memasang wajah seperti itu? Gosh, aku bahkan tidak bisa marah pada mu!" Ken menarik telinga Aleandra gemas. Cukup keras hingga membuat Aleandra meringis. Namun hal itu cukup melegakan Aleandra karena membuktikan bahwa Ken tidak marah padanya.

Tanpa mengatakan apa pun lagi, Ken pergi meninggalkan Aleandra yang terpaku menatap punggung Ken yang perlahan menjauh. Meskipun Ken tidak bisa marah pada Aleandra, tetap saja Ken merasa kecewa dengan pilihan Aleandra. Aleandra menyadari hal itu. Aleandra juga menyadari jika pilihannya ini benar benar... Ah, Aleandra bahkan tidak bisa menjelaskannya.

Yang Aleandra tahu, hatinya sudah memutuskan dan tidak bisa dicegah. Jika hati sudah memilih, terkadang kita akan terlihat dan dianggap bodoh.

Karena hati selalu memihak kepada orang yang dikasihinya.

****

"Aleandra Rose Linsker!" Nathan memanggil Aleandra dengan suara yang lebih keras. Berusaha menyadarkan Aleandra yang terlihat melamun. Dan berhasil, karena Aleandra sudah sadar dari lamunannya.

"Kamu memanggil ku, Nat?" Tanya Aleandra dengan suara seperti orang linglung.

"Oh astaga. Kamu bahkan belum menghabiskan setengah dari makanan mu. Apa yang kamu lamunkan Ale?" Tanya Nathan dengan suara yang dibuat selembut mungkin. Jarang sekali Nathan mau berbicara dengan nada selembut ini. Dan Aleandra luluh karenanya.

"Hanya masalah kantor." Bohong Aleandra.

Nyatanya, Aleandra melamun karena memikirkan Ken dan keputusannya. Entahlah, dia hanya merasa takut Nathan akan meninggalkannya. Wajar saja kan?

Tapi Nathan tahu jika Aleandra sedang berbohong. Dapat Nathan amati jika sedari tadi Aleandra terlihat sedikit canggung dengannya. Bahkan Aleandra sering menatapnya dengan penuh keraguan tadi. Entahlah, semenjak ditinggalkan Aleandra enam bulan yang lalu, Nathan menjadi lebih peka.

Her Old Pain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang