29:: Hello Indonesia!

1.8K 116 4
                                    

Jangan lupa vote & comment ya!!!
Selamat membaca sayang

Author POV

Aleandra berusaha mencari seseorang yang dikenalnya di tengah keramaian bandara. Entah kenapa hari ini bandara terasa sangat ramai. Karena keramaiannya, Aleandra bisa merasakan kepengapan yang membuatnya sedikit pusing.

Mungkin karena sudah terbiasa dengan udara dingin di London, udara panas di Indonesia terasa sangat menyiksa baginya.

"Ale!" Suara yang ia kenal samar samar masuk ke telinga Aleandra. Matanya mencari kesana dan kemari sosok yang tadi memanggilnya.

"Aleandra!" Suara itu muncul lagi, kali ini terasa lebih dekat dan jelas.

"Alex!" Aleandra tersenyum senang saat berhasil menemukan Alex yang berjalan cepat ke arahnya. Dengan gerakan cepat, Alex memeluk Aleandra erat. Sebenarnya, hampir seperti menubruk Aleandra dengan sebuah pelukan.

"Miss you." Gumam Alex sambil mengelus rambut pirang Aleandra berkali kali. Jujur, Alex lebih menyukai rambut pirang Aleandra ketimbang rambut Aleandra yang dulunya berwarna coklat. Alex bisa menduga jika Aleandra lebih merawat rambut pirangnya yang begitu halus dari pada rambutnya yang dulu.

"Kita kan sudah bertemu tiga minggu yang lalu."

Aleandra merasa de javu. Dulu Alex pernah memeluknya seperti ini, di tengah tengah keramaian bandara. Saat Alexa remaja baru tiba di Indonesia setelah sebelas tahun diasingkan ke London untuk keselamatannya. Bedanya, dulu ada Devira, sementara sekarang Aleandra hanya sendiri.

"Di mana mommy dan daddy?" Aleandra melepaskan pelukan mereka. Setelah itu ia melihat wajah sumigrah daddy dan mommynya. Aleandra terkejut saat melihat ada Nathan di belakang kedua orang tuanya. Di gendongan Nathan terdapat Rio yang nampak mengantuk.

Betapa Aleandra merinduka mereka.

"Mom! Dad!" Aleandra beranjak memeluk kedua orang tuanya secara bersamaan.

"Yaampun Ale. Mommy merindukan mu." Sandra berucap girang. Akhirnya Aleandra, anak gadis satu satunya, mau kembali pulang setelah 6 bulan pergi.

"Kerinduan daddy bahkan lebih besar dari mommy mu." Irwan tertawa getir.

Memang Irwan lebih merindukan Aleandra ketimbang Sandra. Meskipun ini demi kebaikan Aleandra, tetap saja Irwan merasa sulit membiarkan Aleandra pergi ke London. Irwan masih trauma dengan menghilangnya Aleandra 8 tahun yang lalu. Bahkan setiap malam Irwan selalu menatap penuh sayang foto Aleandra sebelum dirinya tertidur.

"Daddy mu kalah kuat dengan mommy, Ale." Sandra tertawa jahil, berusaha menggoda suami tercintanya.

"Aku juga merindukan kalian berdua mom dad. Maaf aku baru pulang setelah 6 bulan."

"Yayaya, tidak apa apa. Sana, datangi pria aneh itu dan anaknya. Mereka bahkan datang lebih awal dari kita." Sandra melepaskan pelukan mereka, lalu melirik ke arah Nathan yang tengah menggendong Rio sebagai kode untuk Aleandra.

Aleandra menatap Nathan dengan senyum lebarnya.

"Aku ke sana dulu ya?"

Setelah Aleandra sampai di depan Nathan, Nathan segera menyadarkan Rio yang tengah menahan kantuknya. Bahkan Rio tidak sadar bahwa Aleandra sudah datang dari tadi.

"Hai Rio." Aleandra ke arah Rio yang menatapnya bingung.

"Mama!" Setelah beberapa saat berusaha menghilangkan kantuknya untuk berpikir bahwa di hadapannya adalah Aleandra, Rio memekik kegirangan. Tangannya terulur meminta untuk Aleandra gendong. Dengan perlahan, Nathan menyerahkan Rio pada Aleandra.

Her Old Pain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang