21:: Last Day?

2K 119 7
                                    

Author POV

"Kamu tahu Nat? Satu bodyguard itu sangan berharga bagi ku. Dan kamu dengan teganya menghajar mereka yang setia dengan ku." Sinis Aleandra sambil menekankan kata 'setia'.

"Mereka menghalangi ku masuk Ale. Aku yakin mereka tahu aku adalah kekasih mu!" Nathan berucap tidak terima.

"Memangnya kamu benar benar kekasih ku? Kita kan bukan sepasang kekasih?" Aleandra berucap santai sambil terkekeh pelan.

Percayalah, Alex dan Ken yang sedang menguping pembicaraan Nathan dan Aleandra dari tempat persembunyian mereka, berusaha menahan tawanya.

"Kenapa kamu seperti tidak suka dengan kehadiran ku, Ale? Apa kamu marah pada ku?" Nathan bertanya dengan wajah kawatir.

Sangat sangat membuat ku marah! Aleandra berucap dalam hati.

"Maaf kalau begitu Nat. Aku sedang sensi akhir akhir ini. Tentu saja karena pekerjaan ku yang menumpuk." Aleandra tersenyum geli. Sebenarnya malas sekali Aleandra tersenyum. Tapi semua ini agar Nathan tidak curiga dan bertanya lebih banyak.

"Syukurlah kalau begitu. Aku kira kamu marah pada ku."

Aleandra tersenyum sinis dalam hati. Sungguh, wanita itu berharap Nathan bisa segera pergi. Tidak ada yang tahu bahwa Aleandra sedang menahan air matanya mati matian. Seharusnya, saat ini Aleandra sedang menenangkan hatinya. Bukannya malah bertemu dengan Nathan dan berbicara dengan pria itu.

Hati Aleandra melemah lagi!

"Ale, kenapa melamun? Apa ada sesuatu yang ingin kamu ceritakan?"

Belum sempat Aleandra berbicara, nada dering dari ponsel Nathan berbunyi. Aleandra pun mengurungkan niatnya untuk berbicara. Dirinya mengangguk saat Nathan meminta izin untuk mencari tempat lain untuk menerima sambungan telpon itu.

"Ada apa kamu menelpon ku, Sia?"

Aleandra tersenyum kecut saat dirinya bisa mendengar apa yang Nathan katakan samar samar. Sia, wanita itu lagi.

Setelah beberapa saat, Nathan kembali dengan wajah gusarnya. Aleandra hanya diam tanpa berniat menanyakan apa yang membuat Nathan gusar. Lagi pula Aleandra sudah tahu kenapa.

"Aku rasa aku harus segera pergi, Ale. Maaf, tapi lain kali aku akan kemari lagi dan menetap lebih lama." Nathan bangkit dengan terburu buru. Ada satu hal yang harus dia lakukan segera. Aleandra pun ikut bangkit berdiri.

"Ya, sampai jumpa Nat."

Sampai jumpa!

Aleandra menatap wajah Nathan dalam. Berusaha merekam wajah tampan pria yang masih sangat dia cintai di otaknya. Karena nanti, dia tidak akan bertemu dengan Nathan seperti ini dalam waktu lama. Atau mungkin dia tidak akan bertemu Nathan lagi selamanya? Aleandra sendiri tidak tahu.

Karena hati yang terluka butuh disembuhkan. Ada banyak cara untuk menyembuhkan hati yang terluka. Namun Aleandra memilih untuk pergi dan berusaha menghilangkan bayang bayang Nathan di tempat pelariannya itu.

Aleandra meringis. Tidak bisa dipungkiri, sebenci bencinya Aleandra dengan Nathan, rasa cintanya masih ada. Ada untuk bertahan dengan orang yang sama. Dan Aleandra yakin karena rasa cintanya itu, dia akan merindukan Nathan.

****

"Rio!" Aleandra berteriak kepada Rio yang terlihat mencari keberadaan seseorang.

Setelah mendengar suara Aleandra yang memanggilnya, Rio mencari keberadaan Aleandra. Matanya berbinar senang saat ia berhasil menemukan Aleandra yang nampak selalu anggun dan bersinar dari yang lainnya.

Her Old Pain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang