14: Gone?

2.6K 153 9
                                    

Author POV

Wanita itu baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya. Kemarin dia mati matian bertahan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya yang ada di Makassar. Dan selesai sudah. Jadi ada sisa satu hari untuk berlibur di kota Makassar.

Ehem, bersama Nathan juga. Jangan lupakan pria egois itu.

Aleandra menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 11 siang. Astaga, dia sudah bangun terlalu siang. Setelah asik melamun, Aleandra agak menajamkan pendengarannya. Dia bisa mendengar suara kecipak kecipuk air. Mungkin karena kamarnya tepat berada di depan kolam renang hotel, jadi dia bisa mendengar suara itu. Tapi kata Nathan kolam renang itu sudah ia sewa khusus untuk mereka berdua saja. Jadi bisa Aleandra tebak bahwa Nathan lah yang sedang berenang.

Aleandra pun keluar dari kamarnya untuk menghampiri Nathan. Bahkan wanita itu melupakan fakta bahwa dirinya belum mandi. Nathan yang menyadari keberadaan Aleandra pun menatap ke arah wanita itu sambil tersenyum.

"Hai Ale."

"Hai Nat."

Aleandra terduduk di pingir kolam renang. Bisa Aleandra rasakan betapa segar rasanya saat kakinya tercelup sebagian ke dalam air. Wanita itu terlalu asik menggoyang goyangkan kakinya hingga tidak sadar bahwa Nathan sudah berada di depannya.

"Sudah mandi?" Sebenarnya Nathan sudah bisa menebak bahwa Aleandra belum mandi. Terbukti dari wajah bangun tidur Aleandra.

"Belum." Jawab Aleandra sambil menyengir malu. Nathan pun tersenyum miring setelah mendengar jawaban Aleandra.

"Bisa berenang?" Tanya Nathan memastikan. Aleandra hanya mengangguk mengiyakan. Dirinya masih belum menyadari sesuatu yang janggal dari pertanyaan Nathan. Hingga dia menyadari kejanggalan itu dengan mata melotot. Tapi terlambat sudah.

BYUR

Aleandra sudah terjebur ke dalam kolam renang akibat tarikan Nathan. Wanita itu berusaha naik ke atas permukaan karena tidak bisa bernafas. Tentu saja karena dia belum melakukan persiapan sama sekali untuk mengambil nafas sebelum terjebur.

"NAT!" Aleandra memekik keras sambil mendorong Nathan. Nathan hanya tertawa lepas walau sedikit terkejut dengan dorongan Aleandra yang membuatnya hempir kehilangan keseimbangan di dalam air.

"jangan tertawa! Tidak lucu Nat!"

Nathan masih tertawa. Dia merasa lucu saat melihat wajah kesal Aleandra.

"Karena kamu belum mandi, kamu bisa mandi di sini." Nathan mulai meredakan tawanya saat mengucapkan kalimat tersebut.

"Jorok! Berarti kamu juga belum mandi ya?!"

"Iya."

"NAT!"

karena kesal, Aleandra memukul permukaan air kolam hingga airnya menyiprat di wajah Nathan. Nathan tidak merasa kesal, malahan bersikap seolah Aleandra tengah melawak sekarang.

Dan tiba tiba saja Aleandra berhenti saat menyadari bahwa Nathan tengah menatapnya intens. Bukannya menghindari tatapan intens Nathan, Aleandra malah balas menatap mata hitam kelam Nathan. Hatinya bergetar kala ia menatap mata itu. 

Sekelebat bayangan yang Aleandra yakin adalah potongan memorinya yang hilang, muncul di ingatannya. Dua insan yang sedang saling bertatapan di tengah pantai dan disaksikan oleh sang senja yang selalu dipuja puja. Alexa dan Nathan.

"Ayo berenang. Kamu sudah terlanjur masuk ke sini kan?" Nathan memecahkan keheningan yang baru saja melanda mereka berdua. Aleandra pun tersadar dari pemikirannya.

Aleandra hanya mendengus kesal, lalu menenggelamkan dirinya. Meskipun begitu, hatinya merasa senang entah karena apa.

****

Her Old Pain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang