Author POV
"Kamu nggak ke kantor sayang?" Tanya Sandra saat menyadari bahwa Aleandra memakai pakaian kasual biasa.
Hari ini, Sandra sangat bersemangat. Karena pagi ini mereka bisa sarapan pagi dengan anggota keluarga yang lengkap. Hari ini dia juga tidak akan kesepian. Irwan bisa menemaninya karena pria itu sudah tidak terlalu disibukkan dengan pekerjaannya. Sementara Alex memutuskan untuk membawa pekerjaannya ke rumah khusus untuk hari ini. Alex bahkan mengajak Jessi untuk kemari.
Sandra akan lebih senang lagi jika Aleandra meliburkan diri dari pekerjaannya untuk bersantai di rumah. Namun dilihat dari penampilan Aleandra, sepertinya wanita itu akan pergi.
"Aku nggak ke kantor mom. Tapi maaf ya mom, aku sudah ada janji buat nemenin Rio di rumah Nathan. Nanti aku usahakan kalau Rio mau, aku akan ajak Rio dan Nathan ke sini. Biar makin ramai." Aleandra tersenyum tidak enak kepada Sandra.
Sandra memang agak kecewa, namun tidak sepenuhnya. Lagi pula, Aleandra mau pulang ke Indonesia saja sudah membuat Sandra senang. Setidaknya, Aleandra mau meliburkan dirinya dari pekerjaan dan menemani Rio, bocah yang membuatnya jatuh hati.
Aleandra sudah bisa menjadi sosok ibu yang baik. Batin Sandra sambil terkekeh dalam hati.
"Iya, usahain bawa Rio sama Nathan ke sini ya? Mommy kangen sama Rio juga."
Setelah itu mereka berdua berjalan bersama menuju meja makan yang sudah diisi oleh Alex dan Irwan. Aleandra duduk di sebelah Alex, sementara Sandra duduk di sebelah Irwan.
"Jadi ke rumah Nathan?" Tanya Alex pada Aleandra. Karena tadi malam Aleandra sempat berkata pada Alex bahwa hari ini ia akan ke rumah Nathan untuk menemani Rio.
"Iya. Tapi aku akan sarapan di sini dului."
"Nggak mau dianter sama Alex, Ale?" Tawar Irwan sambil tetap menatap istrinya yang tengah mengambilkan nasi untuknya. Ah, Irwan selalu kagum dengan sifat keibuan Sandra.
"Aku berangkat sendiri saja dad." Aleandra menolak. Tangannya menyenggol lengan Alex untuk memberi kode. Alex yang paham dengan kode dari Aleandra pun menatap kedua orang tua mereka sambil berdehem keras.
"Hentikan tatapan mu yang seperti itu dad!"
Irwan mengumpat pelan sambil menatap kesal kedua anaknya. Sementara Sandra tersenyum malu malu sambil berusaha mengalihkan perhatian semua orang.
Setelah sarapan telah usai, Aleandra segera bersiap siap untuk pergi ke rumah Nathan. Ada perasaan senang yang terselip di hatinya karena akan bertemu dengan Nathan dan Rio.
"Lex, daddy, mommy, Aku pergi dulu ya? Mom, aku usahakan untuk mengajak Nathan dan Rio kemari nanti." Pamit Aleandra sambil memeluk mereka bertiga satu persatu.
"Tumben untuk pamit saja sampai memeluk." Cibir Alex. Selama ini, jika Aleandra ingin pergi, Aleandra tidak pernah pamit hingga memeluk begini. Aleandra pun menggaruk tengkuknya canggung. Kenapa ya? Aleandra sendiri tidak tahu.
"Gitu aja kamu permasalahin. Yaudah, aku berangkat dulu." Aleandra melambaikan tangannya dengan senyum lembutnya.
Alex terdiam sejenak memandang kepergian Aleandra. Ia tengah gusar.
****
Aleandra bersenandung lirih sambil memberhentikan mobilnya secara perlahan. Senyum terbit dari bibirnya saat melihat sebuah toko roti terenak yang ada di kota ini, menurutnya. Untung saja toko roti ini sedang sepi pembeli, tempat parkirnya pun masih lenggang. Jadi Aleandra bisa lebih leluasa memarkirkan mobilnya. Mungkin karena hari masih pagi, toko roti yang biasanya ramai ini masih sepi
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Old Pain (COMPLETED)
Romance(SEQUEL MY ICE HEART, BISA DIBACA TERPISAH) Dia adalah Aleandra Rose Seorang designer terkenal di New York yang menjadi incaran para pria. Rambut pirangnya yang bergelombang, tubuh tingginya yang ideal, dan wajahnya yang terpahat sempurna membuatnya...