-5. Engagement

7.7K 681 30
                                    

"Hei! Sejak kapan kau menjalin hubungan serius dengan Sasuke?"

Sakura hanya mengangkat bahu menanggapi pertanyaan dari lelaki berambut kuning yang tiba-tiba masuk ke kamar gadis itu. Ia memilih untuk mengabaikannya dan kembali menonton drama korea di laptopnya.

"Kalian berpacaran?"

"Tidak."

"Tapi dia mengajakmu menikah?"

"Tidak juga." Jawabnya lagi tanpa melirik kakak sepupunya.

Diabaikan oleh adik sepupunya seperti ini membuat Naruto memutar bola mata dan mengambil laptop biru di atas paha Sakura kemudian menaruhnya di meja belajar.

"Kau tahu kenapa aku dan Hinata kemari?"

Gadis itu mendesah. "Kak Hinata kemari mungkin karena Bibi Kushina merindukannya dan rindu calon cucunya. Kalau kau ya, kau sering kemari. Jadi itu hal biasa."

"Bukan. Hari ini keluarga Sasuke akan kemari, mereka akan melamarmu."

Gadis itu terdiam. Pertemuan terakhirnya dengan lelaki itu adalah minggu lalu ketika mereka menghabiskan malam bersama. Tidak ada pertemuan lagi diantara mereka setelahnya dan Naruto bilang Sasuke akan melamarnya? Lelucon macam apa itu?

"Itu tidak mungkin."

Naruto memegang bahu Sakura dan menatapnya lekat. "Katakan yang jujur, apa Sasuke menghamilimu?"

Wajah Sakura memerah seketika dan mendorong tubuh lelaki itu hingga terjatuh ke lantai. "Aku tidak hamil bodoh!"

Sakura melirik ke arah pintu dan mendapati wanita bersurai indigo yang berdiri di sana sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Sakura segera menghampirinya dan memeluk wanita itu dari samping.

"Kak Hinata..." Panggil Sakura manja pada wanita itu sembari mengelus perutnya yang sedikit buncit dan mengaduh padanya.

"Biar aku yang bicara dengan Sakura, kau bergabung menonton bola saja dengan Ayah."

"Sepupu kandung kau itu aku Sakura, kenapa kau jahat sekali padaku?"

Sakura memeletkan lidahnya sembari tertawa dan menutup pintunya rapat selepas Naruto pergi. Sejak kecil mereka selalu seperti kucing dan anjing memang, dan Hinata memaklumi kelakuan mereka berdua.

"Bagaimana ujiannya? Kau bisa melewatinya dengan mudah?" Tanya Hinata yang duduk di pinggir ranjang.

Gadis itu mengangguk dan duduk di sebelahnya. "Tidak terlalu mudah. Tapi kuharap hasilnya tidak terlalu buruk juga."

"Kuharap hasilnya sesuai dengan usahamu." Hinata tersenyum dan mengelus rambut halus adik sepupu iparnya. "Oh ya, bicara soal Sasuke, aku ingin memastikan sesuatu."

"Hm?"

"Kau menyukainya bukan?"

Sakura terdiam selama beberapa detik kemudian mengangguk pelan. "Tapi kalau dia memang akan menikah dengan kekasihnya ya aku akan berhenti menyukainya."

Wanita itu tertawa. "Aku cukup mengenali lelaki itu. Dia juga menyukaimu."

Sakura tidak kuasa menahan senyumnya. Tetapi senyumnya kembali redup mengingat fakta bahwa Sasuke akan pergi ke Australia dan menikah dengan orang lain di sana.

Jika itu benar-benar terjadi, mungkin Sasuke akan menetap di sana dan tidak kunjung kembali padanya, bukan?

"Sekarang kau harus bersiap," Hinata menarik tangan Sakura dan mendorongnya ke kamar mandi. "Keluarga Sasuke akan tiba sebentar lagi. Selagi kau mandi, aku akan menyiapkan pakaian untukmu."

Lost A Part Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang