1. Relife

6.4K 654 111
                                    

Mebuki hanya bisa menatap wajah putri kesayangannya yang masih terlelap dengan damai. Wanita bersurai merah muda yang berbalut perban di kepalanya itu sudah melewati masa kritisnya, namun belum juga sadarkan diri.

Tertimpa bangunan yang cukup berat tepat di kepalanya tentu saja hal yang fatal. Sudah hal yang patut disyukuri jika Sakura masih bertahan sampai saat ini. Doa yang selalu dipanjatkan oleh Mebuki setiap malamnya adalah, semoga anak semata wayangnya sadarkan diri, dan bisa memulai kehidupan baru dengannya dan cucunya, Sarada.

"Ma... Mama..."

Sarada yang masih dalam gendongan Mebuki mencoba menggapai tangan sang Ibu yang masih berbaring lemah. Mebuki sedikit menunduk dan membiarkan cucunya mengelus tangan dingin Sakura.

"Mamamu akan segera bangun, doakan saja dia ya?"

"Ma...Papa..."

***

Ini sudah memasuki minggu kedua dalam pencarian korban gempa bumi dan tsunami di daerah Kyoto. Belasan orang yang menjadi korban di sekitar pantai saat kejadian belum juga ditemukan. Ya, sebagiannya memang ditemukan, tetapi dalam kondisi yang mengenaskan.

Lelaki bersurai raven hanya memandangi lautan lepas yang saat ini sedikit tenang dari atas tebing. Apa istri dan anaknya masih terjebak di sana? Lelaki itu bertanya pada diri sendiri.

"Ya Tuhan, kau di sini rupanya!"

Sasuke menoleh ke arah lelaki berambut kuning yang tampak lelah karena telah menaiki tebing yang cukup tinggi untuk menyusulinya. "Kau harus istirahat Teme, sejak kau kemari kau mencarinya terus-terusan tahu?"

"Istri dan anakku masih di sana. Kau pikir bagaimana bisa aku tenang?"

Naruto terdiam dan ikut memandangi lautan. Beberapa hari setelah kejadian itu kota Kyoto sudah melakukan aktivitas seperti biasanya. Sama persis seperti sebelumnya dan seolah tidak ada kejadian apa-apa.

Sedangkan untuk sebagiannya, kejadian tersebut menjadi sebuah trauma. Kehilangan sepupu sekaligus keponakannya saja sudah cukup membuat hati lelaki itu hancur. Jika dia saja seperti itu, bagaimana dengan Sasuke?

"Kau pulanglah ke Perth. Aku di sini akan terus mencari Sakura, jangan khawatir."

Sasuke tidak menjawab. Hanya terdiam dan berdoa dalam hati. Meyakini bahwa istri dan anaknya baik-baik saja.

***

"Izumi?"

"Hei, Izumi!"

Gadis berambut coklat gelap itu mendongak dan menatap gadis berambut pirang didepannya yang hanya memutarkan bola matanya bosan karena memanggilnya berkali-kali.

Teressa duduk di depan Izumi dengan sebuah nampan berisi makan siangnya. "Are you okay?"

"Ya, i'm okay."

"Are you worried about Sasuke? He hasn't returned yet?"

Izumi mengangguk sembari melahapkan roti panggangnya dengan malas. Mendengar kabar hilangnya Sakura dan putrinya di Kyoto membuatnya sangat sedih dan terkejut. Izumi pernah sekali menjenguk Sakura dan bayinya ke Tokyo. Dia tidak menyangka jika itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Sakura.

"Don't be worried, Sasuke will definitely come back and he will be with you later."

Izumi mendelik tak suka pada gadis didepannya. "He's weak. I don't like him at all."

"No. For me he's perfect from any side," Teressa mengaduk plain yogurt nya dan menaikan sebelah alisnya. "Ah... his wife seems dead i guess. it's okay, he will be my lover later."

Lost A Part Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang