Sasuke mengemudikan mobilnya cepat dari kantor pusat Tokyo menuju mansion keluarga yang tidak jauh dari sana. Dia meninggalkan urusan kantornya dan memilih untuk pulang ke Maizuru menggunakan jet pribadi.
Sasuke tidak sendirian, dia ditemani Teressa yang juga akan ikut pulang ke Maizuru untuk membantunya mencari Sakura. Bagaimana pun, dia adalah kerabat Izumi dan juga memiliki banyak informasi mengenai sikap aneh sepupunya.
"Actually i don't really recognized Izumi. I thought she was in love with you, but she didn't," Teressa mengendikan bahunya. "She fell in love with your wife."
Sasuke tidak banyak berkomentar, dia hanya fokus menyetir dan tidak sabar untuk menemui sang istri di sana. Berharap jika tidak ada hal buruk yang menimpanya.
Sebelah tangannya mengetikan sesuatu di layar ponsel dan tak lama ia menempelkan ponselnya ke telinga.
"Halo Shikamaru!" Panggil lelaki itu ketika teleponnya tersambung pada Shikamaru yang sedang berada Maizuru.
"Ya?"
"Bisa kau pergi ke rumah Ibu Mertuaku sekarang? Antar dia menuju kantor polisi untuk melaporkan Sakura. Dia diculik."
"Ya Tuhan. Baiklah aku akan ke sana."
"Aku akan menyusul 2 atau 3 jam dari sekarang."
***
Izumi bersenandung sembari mengupas beberapa jenis buah di keranjang. Setelahnya, dia berjongkok di hadapan wanita bersurai merah muda dan memberikan potongan buah pir pada wanita itu.
"Makanlah!"
Wanita itu terdiam, dan hanya menatapnya kosong.
"Sudah kubilang suamimu tidak akan datang." Ucap gadis itu sembari memutarkan kedua bola matanya bosan.
Sakura hanya bisa menangis dan menangis sedari tadi. Agar tidak banyak bicara mulutnya sengaja dibungkam dengan lakban besar. Lakbannya dibuka ketika Izumi hendak memberi makanan padanya, ya meskipun Sakura sering membuang muka dan tidak ingin makan.
"Suamimu mungkin sedang bercinta dengan temanku. Kau tahu Teressa bukan? Ya, dia sangat hebat bermain di ranjang."
Sakura memejamkan mata dan memalingkan wajah. Ia tidak mau membayangkan hal yang tidak-tidak mengenai suaminya. Yang pasti ia inginkan saat ini adalah pulang. Pulang dan berkumpul dengan suami dan anak kesayangannya.
"Sakura..." Panggil Izumi lirih sembari mengelus pipinya yang dingin. "Kau baik-baik saja denganku. Percayalah."
***
"Kau ingat Sasuke?"
"Sepupuku?" Tanya Izumi sembari menoleh ke arah Madara yang ikut bergabung berjemur dengan dirinya di halaman rumah.
"Iya. Dia baru menyelesaikan sekolah sarjananya di Sydney." Jawab sang Kakek kemudian duduk di sebelah Izumi.
"Oh. Syukurlah."
"Sasuke saat ini membantu Fugaku membangun region Hokkaido, kau tahu? Dia membuka beberapa cabang sekaligus dan semuanya beroperasi dengan bagus."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost A Part Of You
Romance"Sakura?" "Ya?" Sepasang onyx gelap itu membulat ketika seorang wanita bersurai merah muda membalikan tubuhnya dan tersenyum ke arahnya. "Maaf, anda memanggil saya?" Sakura bertanya kemudian melihat sekelilingnya dan tersadar kalau bunga kebanggaan...