-2. Pregnant

7.2K 615 39
                                    

"Bagaimana kabar bayimu?"

"Bayiku sehat. Dokter bilang dia laki-laki."

"Wah syukurlah, aku ikut senang Kak. Tapi kuharap dia tidak seperti Naruto."

Wanita yang di seberang telepon hanya terkekeh. "Aku akan menelponmu lagi nanti ya. Aku ada kelas sebentar lagi, Dah..."

"Sampai nanti Kak Hinata..."

Sakura menutup teleponnya dan mengerucutkan bibir. Dia bosan. Selepas membereskan rumah, wanita itu hanya merebahkan diri di sofa dan mengambil majalah mingguan di atas meja. Membaca artikel khusus perempuan tentang memasak, parenting, fashion, lifestyle dan banyak lagi. Sakura sedang memikirkan hobi, dia ingin mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang sedikit bermanfaat.

'Ting tong'

Sakura segera bangkit dari sofa dan merapikan rambut beserta pakaiannya. Kira-kira siapa yang bertamu di siang hari seperti ini?

"Hai Sakura."

Sakura sedikit terkejut kemudian tersenyum membalas senyuman gadis berambut coklat yang berdiri di depannya. "Hai Izumi-san."

"Panggil saja aku Izumi."

Sakura menggeleng. "Izumi-san lebih baik kurasa, silakan masuk."

Sakura membiarkan gadis itu duduk di ruang tengah sedangkan ia berjalan ke dapur untuk membuatkan teh hangat. Dia memberikan satu sendok gula dan mengaduknya hingga larut.

"Kau sedang cuti?" Tanya Sakura sembari memberikan teh hangat pada Izumi.

"Ya, aku baru saja mengantar Kakek kontrol," Jawabnya sembari menyesap teh manisnya. "Dia darah tinggi."

"Ah, sekarang bagaimana?"

"Dia sudah di rumah tetapi masih sedikit pusing. Kakek harus menjaga pola makannya."

"Mungkin aku dan Sasuke akan menjenguknya nanti," Ujar Sakura sembari menaruh beberapa camilan di atas meja. "Omong-omong aku sedikit terkejut karena Izumi-san tiba-tiba datang kemari. Kau tahu? Aku tidak menyiapkan banyak makanan di sini."

"Tidak perlu repot-repot Sakura, aku hanya ingin memberimu ini." Ujar Izumi sembari menyimpan beberapa toples makanan yang berukuran sedang di meja. "Aku baru saja membuat makanan dan sepertinya terlalu banyak."

"Kau memasaknya sendiri? Sebanyak ini?"

Izumi mengangguk. "Aku suka memasak apalagi saat libur bekerja. Ya... Kuharap kau menyukainya."

Sakura mengambil toples itu kemudian tersenyum. "Terima kasih banyak Izumi-san."

Izumi melirik jam tangannya sebentar kemudian bangkit dari tempat duduknya. "Sama-sama. Aku tidak akan lama, ada rapat dengan klienku sekarang."

"Oh begitu, sayang sekali."

Wanita itu melebarkan tangan dan memeluk Sakura. "Aku pamit. Sampai jumpa lagi Sakura."

.

Sakura menenggelamkan wajahnya setelah mencicipi makanan dari Izumi. Di toples makanannya berisi ikan Barramundi, kue kentang dan pie daging.

"Pekerja keras, baik hati, cantik, ramah, pintar, rajin memasak. Ah dia sempurna sekali."

Wanita itu tidak henti-hentinya memakan masakan yang dibuat Izumi. Enak tentu saja, terutama pie dagingnya. Dia heran, kenapa Izumi bisa melakukan segalanya sedangkan dia tidak bisa?

Lost A Part Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang