"Sakura?"
"Ya?"
Sepasang onyx gelap itu membulat ketika seorang wanita bersurai merah muda membalikan tubuhnya dan tersenyum ke arahnya.
"Maaf, anda memanggil saya?"
Sakura bertanya kemudian melihat sekelilingnya dan tersadar kalau bunga kebanggaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat 25 hari setelah acara lamaran, Sakura dan Sasuke melangsungkan upacara pernikahan di Nihonbashi, hotel sederhana di Tokyo yang hanya diikuti oleh beberapa orang penting dan keluarga terdekat.
Acara sakral yang berlangsung khidmat dan mengundang haru.
Setelah selesai mengucap janji suci mereka, kedua mempelai dipersilakan untuk turun dan menghampiri keluarga. Seseorang yang menjadi pelukan pertama Sakura saat itu adalah sang Ibu. Ia langsung menghamburkan pelukannya pada wanita itu dan meneteskan air mata haru bercampur bahagia. Memeluk Ibu kandungnya yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu.
"Terima kasih, terima kasih sudah datang Bu."
Tangisan Mebuki meleleh, dia terisak dan balas memeluk putri kesayangannya. "Semoga kau bahagia ya sayang. Ibu menyayangimu."
Sakura ikut terisak dan melepas pelukannya. "Sakura menyayangi Ibu." Ucapnya sambil menghapus air mata Ibunya.
"Sakura?"
Sakura berbalik ke belakang tepatnya ke arah wanita berambut merah yang memanggilnya dengan mata yang sembab. Dia pamit pada Mebuki dan beralih memeluk Kushina yang sedari tadi melebarkan tangannya untuk bergabung dengan keluarga Namikaze dan keluarga besar Kizashi. Melihat kedekatan anak kandungnya dengan orang-orang itu membuat Mebuki kembali menitikan air mata, cemburu. Wanita itu hanya terdiam, mundur kemudian meninggalkan mereka yang tengah berbahagia.
"Ibu Mebuki?"
Wanita berusia paruh baya itu berbalik. Menatap onyx gelap Sasuke yang terasa hangat, terlebih ketika menantunya itu memberikan pelukan padanya.
"Sakura sangat menunggu kehadiran Ibu, dia sangat antusias dan bahagia atas kehadiran Ibu di sini. Terima kasih banyak."
"Hn. Tentu saja." Jawab lelaki itu seraya melepas pelukannya.
Ini pertama kalinya Sasuke melihat Ibu kandung Sakura. Melihat kedekatan Sakura dengan keluarga mantan suaminya pasti sedikit menyakiti hati Mebuki. Maka dari itu Sasuke mengelus punggung wanita itu dan menenangkannya.
Meyakinkan Mebuki kalau Sakura selalu menyayanginya meskipun jarak dan waktu memisahkan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
