-6. Decision

9.8K 763 99
                                    

Sasuke perlahan membuka matanya dan mendapati gadis bersurai merah muda yang terbaring di sebelahnya. Dia masih terlelap dengan selimut yang menggulung tubuhnya hingga ke leher. Sasuke memiringkan posisi tidurnya sehingga dia bisa menatap wajah cantik gadis itu.

Namanya Haruno Sakura. Gadis yang baru berusia 18 tahun dan masih duduk di kelas 3 SMA. Meski terpaut usia enam tahun, mereka memiliki hubungan yang cukup dekat.

Mereka bertemu ketika Sakura berusia 12 tahun. Gadis bermarga Haruno itu tinggal dengan keluarga Namikaze. Bukan tanpa alasan, melainkan karena orangtua Sakura bercerai sejak kecil dan hak asuh jatuh pada tangan Ayahnya, Kizashi. Haruno Kizashi meninggal saat usia Sakura 14 tahun sehingga dia diasuh oleh Paman dan Bibinya, Namikaze Minato dan Namikaze Kushina.

"Hmmh."

Sasuke terkekeh ketika tangan kecil Sakura melempar jari tangan Sasuke yang iseng menyentuh dan membuat pola abstrak di kening lebar gadis itu. Matanya masih tertutup rapat dan itu terlihat lucu di mata Sasuke.

Lelaki itu melirik jam dinding yang menunjukan pukul 7 pagi. Dia berjalan gontai menuju nakas di sudut kamarnya dan menghubungi pegawai hotel untuk dikirimi sarapan. Dia sempat melirik lantai dan mendapati seragam Sakura beserta pakaian dalamnya berserakan di sana, gadis itu tidak mungkin memakai pakaian itu lagi bukan?

.

"Selamat pagi." Sapa Sasuke pada gadis yang baru keluar kamar dengan jubah putih yang membalut tubuhnya. Lelaki itu baru selesai menyiapkan sarapan di atas meja.

"Jangan hanya berdiri di situ, kemarilah!"

Sakura duduk di meja makan dan mengelus lengannya. Dia merasa was-was, semalam mereka melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. Sasuke mungkin melakukannya karena dia mabuk. Tetapi berbeda dengan Sakura, dia dalam kondisi sadar dan dia menikmatinya. Itu bukan hal yang benar.

Terlebih pada seorang lelaki yang akan menjadi suami orang lain.

"Ini untukmu."

Dahi Sakura mengeryit mendapati sebuah paper bag yang diberikan Sasuke padanya. Dia mengintipnya kemudian menaruh kantung itu di lantai. Di dalamnya ada beberapa set pakaian lengkap dan sepatu. "Sebanyak ini untukku? Kau yakin?"

Lelaki ini mengangguk dan melahapkan nasi goreng ke mulutnya. "Aku memesan hotel ini sampai beberapa hari ke depan, kau juga di sini, jadi kau pasti membutuhkan pakaian ganti kurasa."

"Kau ingin aku tinggal bersamamu?"

"Ya begitulah, sebelum aku kembali lagi ke Perth."

"Dan kau menikahi dengan orang lain di sana? Lucu sekali." Sakura mendorong kursinya kasar dan berjalan menuju kamar dan menguncinya dari dalam.

"Hei Sakura! Buka pintunya!"

Gadis itu hanya berlutut di depan pintu dan menangis. Mengabaikan panggilan dan gedoran pintu di luar sana.

Semalam Sasuke menceritakan tentang dirinya. Bahwa dia akan menjalankan bisnis kakeknya di Australia dan menikah dengan sepupunya yang berada di sana, Uchiha Izumi. Dia tidak menginginkan pernikahan itu, tetapi tidak menolaknya juga. Dia hanya melarikan diri dan memilih menenangkan dirinya daripada harus bertengkar dengan Ayahnya. Sakura tahu, sekeraskepalanya Fugaku, Sasuke tetap menyayangi Ayahnya. Sangat menyayanginya hingga selalu melakukan apapun yang dia inginkan.

Dan Sakura sadar, meskipun dia mendengar ungkapan cinta berkali-kali dari mulut lelaki itu semalam, dia bukan menjadi tujuan akhir lelaki itu. Menyedihkan bukan?

Sakura menghapus air matanya dan memilih untuk berendam sebentar di dalam bathtub untuk mendinginkan kepalanya. Setelah itu pulang, dia harus melepas Sasuke.

Lost A Part Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang