°°°
HAPPY READING°°°
Sungguh Mark sangat keterlaluan, ia benar-benar menurunkan Wendy di jalanan sendirian. Untung Wendy tahu jalan tersebut dan untungnya jalanan ini ramai. Wendy pun menaiki taxi agar lebih cepat pulang kerumah nya.
Sepanjang perjalanan, Wendy menangis. Tentu, siapa yang tidak takut jika dibentak dan diturunkan di jalanan? Apa lagi Wendy paling tidak bisa dibentak.
°°°
"Ada apa dengan mu?" tanya Ibunya, Youra. Wendy yang menyadari ada ibu nya di depan ruang santai pun mengelap air matanya. Mencari alasan yang spesifik. "Hm..., nilai, ulangan ku buruk." Wendy, mencibir menundukan kepalanya. Tentu Youra yang mendengar hal itu langsung menghampiri puterinya.
"Tidak apa-apa, setidaknya kau sudah berusaha sebisa mu. Jangan memaksakan diri, mengerti?" Youra mengelus rambut Wendy, penuh dengan kasih sayang. Ia mengelap sisa air mata Wendy dengan kedua ibu jarinya. "Sebaiknya kau bersihkan dirimu." Wendy mengangguk ia pun berjalan menuju kamarnya.
"Maafkan aku Eomma, aku telah berbohong kepadamu." Wendy membatin.
Setibanya di kamar, gadis itu membersihkan dirinya dan meraih ponselnya. Sekarang ia ingin memaki teman-temannya. Karena mereka ia harus membayar taxi yang cukup mahal.
Wendy melakukan panggilan grup, agar semua bisa berbincang-bincang. Tapi, semua menolak panggilannya. Benar-benar temannya sungguh keterlaluan. Rasanya Wendy ingin membanting ponselnya karna kesalnya.
"Awas kalian! Saat di sekolah aku akan menjitak kepala kalian satu persatu!"
°°°
Setelah menyalam Ayah nya, Wendy turun dari mobil. Ia sengaja datang sedikit lebih lama agar teman-temannya sudah lebih dulu berkumpul disekolah. Wendy menghentakkan kakinya menuju kelas.
Dari luar kelas, terdengar sangat jelas tawa teman-temannya. Membuat Wendy semakin marah.
Dug...
Wendy menghentikan kakinya saat tiba di depan pintu. Tentu semua orang di dalam kelas terkejut melihat Wendy dengan garang berdiri di depan sana. Irene, Joy, Seulgi dan Yeri. Mereka berdiri dari duduknya, mencari tempat aman untuk lari dari amukan Wendy.
"KENAPA KALIAN TIDAK MENGANGKAT PANGGILANKU!" suara lengking itu memenuhi seisi kelas. Wendy berjalan menghampiri temannya yang sudah menyudut. "Kemarin aku sibuk," ucap Joy membela diri.
"Aku juga."
"Aku juga."
"Aku juga."
Semua memiliki alasan yang sama. Saat tangan Wendy ingin menjambak rambut mereka, dengan cepat pula mereka lari mengelilingi kelas. Sekarang Wendy bagaikan monster. Di luar kelas ternyata ada Mark,
"Mark...!" kini mereka berempat sudah berbaris cantik di belakang Mark. Bersembunyi dari Wendy. Tentu Wendy tidak mau kalah. Ia meraih-raih rambut teman-temannya membuat mereka menjerit.
Suara jeritan itu membuat Mark terusik. Tubuh Wendy yang kecil itu di dorong oleh Mark agar lelaki itu bisa lewat. Kini tidak ada lagi pelindung untuk teman-temannya. Saat Wendy ingin melangkah lagi, dengan cepat pula para gadis itu kembali bersembunyi di belakang Mark.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sing For You || Markdy ✔
Fanfiction"Maaf, tapi aku memilih untuk mengakhiri hubungan ini." Terlalu lama bersama, rasa suka pun mulai tumbuh. Bahkan rasa sakit ini datang saat dia pergi meninggalkan. [120619] [150919] #1 - wendy dari 3,94k cerita