°°°
Happy Reading°°°
Mark berdecih, memundurkan
tubuhnya dari Wendy. "Kau tidak akan pernah paham."
Mark membalik, berjalan lebih dulu menuju pintu rooftop. "Bagaimana aku paham jika kau tidak menjelaskannya!" pekik Wendy. Ia berlari kecil menghampiri Mark. "Kau terlalu banyak bertanya. Nanti aku berubah pikiran untuk mempersetujui ide konyolmu.""Jadi, kau mau sehabis pulang sekolah kita ke taman bermain?" tanya Wendy. Wajahnya tampak berseri-seri karena secara tidak sengaja Mark sudah menerima idenya yang memang konyol bagi Mark. Sungguh, Wendy begitu bahagia.
°°°
Pelajaran sekolah telah selesai, semua murid tentunya sudah pulang. Tapi, Mark dan Wendy masih diam di mobil berwarna hitam milik Mark. Diam, sepi, tidak ada musik. Wendy jadi bingung, kenapa Mark tidak mengeluarkan mobilnya dari parkiran dan langsung pergi.
Mark seperti menunggu sesuatu tapi, entah apa yang dia tunggu. Wendy resah, sesekali ia melihat ke luar jendela, memukul pelan pipinya yang cukup chabi bahkan menempelkan wajahnya ke kaca jendela. Benar-benar kurang kerjaan.
Sedangkan Mark, dia hanya melirik lalu kembali fokus kepada ponselnya. Jika Wendy mengamati Mark, sebenarnya lelaki itu tertawa saat Wendy melakukan tingkah konyol seperti tadi.
Wendy melihat Suga di parkiran tepat di samping mobil Mark. Wendy memanggil nama Suga pelan dari dalam mobil. Ia melambaikan tangannya berharap Suga melihat ke arah nya. Saat Wendy ingin membuka jendela, tiba-tiba Mark menarik tangannya.
"Kita pergi," ucap Mark datar dan santai. Tapi Wendy, jantungnya terkejut saat Mark memegang tangannya. Mungkin kah Mark sudah memiliki rasa dengannya? Jika iya, Wendy bersyukur bahwa misinya tidak akan lama lagi akan terselesaikan.
Mobil itu melaju dengan kecepatan yang standar. Mark fokus mengemudi sedangkan Wendy juga fokus ke luar jendelanya. Ingin memulai obrolan tapi, entah apa yang ingin di bicarakan. Wendy yang aneh bisa saja menanyakan hal konyol.
"Mark, kenapa kau tampak begitu pendiam?" tanya Wendy dan hanya lirikan yang dia dapatkan. Wendy mendengus kesal, selalu saja seperti itu. "Apa urusannya dengan mu?" Mark bertanya tapi matanya masih fokus ke depan. "Aku hanya ingin tahu. Salah kah?"
"Iya, salah."
Tentu jawaban dari Mark itu membuat Wendy terdiam. Amarahnya sudah meluap. Rasanya ingin memaki Mark.
"Mark, kenapa kau sangat menyebalkan?! Kenapa kau begitu datar?! Kenapa kau selalu membuat ku emosiii...?!" oceh Wendy di mobil itu karena terlalu kesalnya kepada Mark. Lelaki pendiam yang menyebalkan saat berbicara. Mungkin itu alas Mark karena jarang bicara.
"Ayo, sudah sampai." Mark tidak merespon ocehan Wendy. Dengan manisnya dia mengingatkan kepada Wendy bahwa mereka sudah sampai. Ia keluar lebih dulu sedangkan Wendy, menahan amarahnya di dalam mobil. "Sungguh, lelaki itu menyebalkan. Terkadang baik, terkadang manis."
Everland merupakan taman bermain atau taman hiburan terbesar di Korea. Memiliki bermacam-macam wahana yang sangat menarik. Dan jangan lupa, tempat foto nya juga memiliki latar yang sungguh cantik. Wendy saja di buat membelalak. Karena ini pertamakalinya dia kesana. Ia pikir, Mark akan membawanya ke taman hiburan yang biasa saja ternyata bukan.
Mark membayar tiket masuk. Diam-diam ternyata Mark holkay. Syukurlah, Wendy tidak perlu ikut membayarnya.
"Kita akan bermain apa?" tanya Wendy kepada Mark. Mark hanya menaikan bahunya tidak tahu. Wendy pun mulai melihat denah yang di berikan oleh petugas tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sing For You || Markdy ✔
Hayran Kurgu"Maaf, tapi aku memilih untuk mengakhiri hubungan ini." Terlalu lama bersama, rasa suka pun mulai tumbuh. Bahkan rasa sakit ini datang saat dia pergi meninggalkan. [120619] [150919] #1 - wendy dari 3,94k cerita