°°°
Happy Reading
°°°
"Apa kau sudah mulai menyukaiku?"
Selalu saja begitu, Mark tidak pernah menjawab pertanyaan Wendy. Ia selalu mengelak dengan pertanyaan itu, pergi adalah jalan satu-satunya. Kini Wendy hanya bisa menatap kepergian Mark setelah pertanyaan tersebut.
Wendy mendudukan dirinya di bangku taman. Memandang langit malam yang diterangi bulan Purnama sangatlah menyenangkan. Bahkan, ia tidak berhenti tersenyum. Malam ini, mungkin malam yang membahagiakan baginya. Perlakuan Mark tadi masih membekas di benaknya.
"Kenapa kau terus tersenyum?" suara itu membuat Wendy sedikit terkejut. Ia menoleh ke samping kanannya. Jarak wajah mereka sangat dekat, Wendy pun memundurkan wajahnya. "Suga? Kenapa kau di sini?" tanya Wendy. "Karena ini terbuka untuk siswa siswi sekolah kita." Wendy mendengus lucu.
"Pertengkaran kecil kemarin membuatmu tidak fokus latihan. Apa kau sudah baikan dengannya?" tanya Suga mengikuti arah mata Wendy ke bulan Purnama. Wendy mengangguk. "Iya, kami sudah baikan." Jawab Wendy menoleh kapada Suga. Lelaki itu hanya melirik disertai senyum tipis khasnya.
"Kau menyukainya?" entahlah, tapi pertanyaan itu membuat Wendy bingung. Pertanyaan yang sulit untuk dia jawab. "Ma–maksudmu?"
"Kau seperti berusaha membuatnya menyukaimu." Dingin, Suga memang selalu seperti itu. Tapi, tidak ketus seperti Mark. Seketika Wendy bungkam, ia harus mencari balasan untuk kalimat Suga tadi.
Wendy membuang nafas. "Huh, itu tidak seperti yang kau fikirkan. Tapi, perkataanmu ada benarnya." Wendy mengulas senyum.
"Kau harus melihat sekelilingmu, Wen. Orang yang paling dekat denganmu pun bisa saja menyimpan rasa padamu. Dan mungkin kau bisa membuka hati padanya."
"Maksudmu?"
"Cobalah memahaminya." Suga menepuk pelan kepala Wendy tiga kali. Tepukan itu terasa hangat serta tatapan Suga juga begitu dalam.
Kini pikiran Wendy dipenuhi pertanyaan. Ia hanya bisa memandang punggung Suga yang sudah mulai menjauh.
°°°
Bagi anak Sekolah Menengah Atas di Korea, waktu belajar mereka mulai dari pukul 08.00 - 24.00 tapi, itu ditambah lagi dengan les tambahan. Setelah turun dari bis, Wendy berjalan menuju gang rumah nya. Karna takut, Wendy pun menyanyikan lagu-lagu yang membuatnya bahagia.
Jalanan di gang nya cukup sunyi sebab semua sudah terlelap. Entahlah, kali ini rasa takut Wendy berbeda. Jantungnya berdetak begitu cepat walaupun dia sudah berusaha bernyanyi agar mengatur detak jantungnya.
Wendy merasakan seperti ada yang mengikutinya. Ia memberanikan diri menoleh ke belakang tapi tetap saja tidak ada. Ia kembali berjalan dengan langkah yang cukup cepat.
Mmeeeoongg....
"Kabur...!" suara kucing berkelahi itu membuat Wendy lari terbirit-birit. Jalan menuju rumahnya sedikit tanjakan. Ia berlari sebisanya mejamkam mata agar larinya semakin kuat. Dan...,
Dug...
Kini tubuh Wendy tersungkur, kepalanya terbentur di jalanan tersebut. Meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sing For You || Markdy ✔
Fanfiction"Maaf, tapi aku memilih untuk mengakhiri hubungan ini." Terlalu lama bersama, rasa suka pun mulai tumbuh. Bahkan rasa sakit ini datang saat dia pergi meninggalkan. [120619] [150919] #1 - wendy dari 3,94k cerita