06|JIKA

2.6K 128 0
                                    

"April ada dimana?"tanya Rangga pada seseorang yang tengah membuang sampai di depan kelas April. Rangga menatap orang yang kini menatap nya agak sedikit takut itu dengan tatapan bertanya.

"Ta-tadi dia ke perpus,"jawab orang itu dengan suara berat nya. Rangga berhasil membuat anak orang lemas.

"Oke."

🌜🌜🌜

"Assalamualaikum April."Rangga tersenyum menatap April yang tengah sibuk membaca novel. Rangga sangat tahu, jika April hanya berpura-pura mengalihkan perhatian nya, agar tidak luluh sebelum Rangga meminta maaf kepadanya.

Rangga duduk di samping April. April menjauh, memberikan sedikit jarak antara dirinya dan Rangga. Rangga malah tersenyum, lalu kembali mendekatkan dirinya pada April.

"April?"Rangga memanggil mencolek tangan April yang tengah bertopang dagu. Mengusuli April adalah sesuatu yang membuat dirinya senang.

"Gue ngomong sama April bukan si?"tanya Rangga entah pada siapa, lalu tangan Rangga mengambil salah satu buku yang berada di rak, yang ada di hadapan nya."Pergi nya sang kekasih." Rangga bergumam membaca judul.

Membuka nya lalu membaca halaman pertama buku yang diambil nya barusan."Ah, nggak seru langsung ending aja deh mending gue baca nya."

April diam-diam melirik Rangga lewat ekor mata nya. Melihat hal apa yang akan dilakukan oleh kekasih setengah gila nya itu.

Rangga tiba-tiba saja meringis pedih."Gila ending nya sedih banget, cowok nya meninggal karena tawuran. Kok mirip ya ka-"

"Rangga!!"

Rangga terkekeh pelan. Ia menyimpan buku yang tadi dibaca nya di tempat nya. Rangga menoleh menatap April heran."Kenapa?"

"Jangan ngomong kaya gitu,"ucap April dengan menekuk bibir nya ke bawah.

"Kenapa emang nya?"tanya Rangga sambil menopang dagu. Menatap April jahil.

"Jangan aja, kalau beneran gimana? Takut kalau kamu kaya gitu."April menghapus air mata nya yang tiba-tiba menetes.

Rangga kelabakan melihat April menangis seperti itu. Ada rasa yang tidak dapat di jelaskan ketika melihat April menangis karena takut terjadi sesuatu dengan dirinya. Rangga jadi merasa paling berharga di hidup April.

"Hey jangan nangis. Dasar cengeng,"ucap Rangga menghapus bercak air mata di pipi April. Ia menatap April agar percaya, jika Rangga tak akan pergi kemana-kemana tanpa ada April di samping nya.

Ya, akan Rangga pastikan itu.

April mengelap ingus nya dengan tangan Rangga."Gara-gara kamu."April kembali menarik cairan hijau yang hendak keluar dari hidung nya.

Rangga tersenyum. Ia sangat mencintai April yang apa ada nya. Menurut Rangga segala yang April punya adalah kelebihan untuk tersendiri untuk April, kekurangan April bagi Rangga adalah sesuatu yang harus ia lengkapi. Rangga tak pernah tahu bagaimana, jika April pergi dari hidup nya.

Hampa.

Gue sangat cinta sama lo Pril.

"Pril, kalau suatu saat nanti lo mau pergi, karena udah capek sama sikap gue. Gue mohon, tolong ya bawa kenangan kita sekalian biar gue bisa lupa sama sesuatu yang seharus nggak bisa gue miliki."

🌜🌜🌜🌜

Vote and comment nya dong.

Aku cinta kalian💋

Rangga&April     (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang