April tengah terduduk di motor Rangga. Kaki nya ia selonjorkan secara sengaja. Berusaha mengurangi rasa pegal. Kunci motor Rangga ketinggalan. Membuat cowok itu harus repot dan kembali ke kelas. Meninggalkan April di parkiran begitu saja. Sebenarnya bukan masalah, hanya saja cuaca kali ini benar-benar membuat kulit terasa terbakar.
Sampai mata cewek itu melihat Farhi yang tengah berjalan ke aranya. Bukan nya menghindar. Alih-alih April malah dengan sengaja tidak beranjak kemana-mana. Hitung-hitung balas dendam pada Rangga yang tadi bertemu dengan Wina tanpa sepengetahuan nya.
"April," sapa Farhi. Tersenyum ramah.
April berdiri. Pandangan cewek itu tidak beralih. Menatap Farhi yang seperti hendak mengatakan sesuatu.
"Kenapa?" April tersenyum. Menahan rasa geli, ketika mata nya melihat Rangga yang tengah menahan amarah dari kejauhan.
"Emm ... Gini, gu-gue mau minta maaf," kata Farhi cukup gugup, "dan juga gue mau ngucapin salam perpisahan, setelah lulus nanti gue akan kuliah ke luar." Farhi memilin jari tangan nya.
"Keluar rumah? Maksud kamu?"
Farhi tertawa. Mata nya ikut menyipit karena itu. "Keluar negeri, Pril."
"Maaf ya, kalau gue selalu berusaha ngerusakin hubungan lo sama, Rangga."
Kini titik fokus April benar-benar teralihkan pada Farhi saja. Sempat diam beberapa saat. Beberapa detik kemudian cewek itu tersenyum.
"Selamat, ya." hanya itu yang bisa April ucapkan.
Farhi mengangguk. "Salam ya buat Rangga."
April mengangguk, cewek itu tersadar. Kembali menatap ke arah dimana Rangga tepat berdiri. Tersenyum mengejek. Mata nya kembali terarah pada Farhi yang masih berdiri di depan nya.
"Iya, nanti aku bilangin," ujar April tidak mau Rangga tambah marah. Ingin buru-buru Farhi pergi.
"Gue pamit, Pri, dah."
"Dah."
Farhi menjauh. Menaiki motor nya. Lantas langsung pergi. Untuk ukuran cowok Farhi termasuk dalam kategori idaman. Bukan hanya tampan, tapi cowok itu juga kaya. Baik lagi. Cewek mana sih yang tidak mau? Mentok-mentok paling hanya April yang tidak tertarik pada Farhi.
"Ngomong apa si Farhi?" tanya Rangga. Tersirat rasa cemburu di nada cowok itu.
April menghadapkan tubuh nya pada Rangga. "Farhi mau keluar negeri, Ga. Dia cuma pamitan."Rangga berdecih.
Behh itu hanya modus.
"Oh."
"Cemburu?" todong April menyeringai jahil.
"Iyah, lah." April mengambil helm. Memakaikan nya pada kepala April. Mengaitkan pengait helm berwarna coklat itu. "Gue cemburu banget."
April merona. Rangga begitu dekat dengan nya. Nafas Rangga bahkan terhendus oleh hidung nya. "Iya, maaf. Yuk pulang."
"Mau kemana dulu?"
"Beli gulali enak kali yah?"
"Berangkat."
🍃🍃🍃
SENGAJA SEDIKIT BIAR CEPET SELESAI.
VOTE AND COMMENT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga&April (COMPLETED)
Teen Fiction(USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!) Ini kisah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Rangga dan April. Awal nya semua nampak baik-baik saja,hingga April mulai lelah karena terus dibohongi oleh Rangga. *** "Rangga...