"BAJINGAN LO!"
Bugh
Satu pukulan itu telak mengenai wajah seseorang. Ia memukul tepat di area hidung orang itu, membuat darah segar keluar dari hidung orang yang tadi dipukul itu.
"Gue sangat tahu, kalau nggak suka sama gue, tapi apa dengan alasan itu lo boleh suka sama April? Nggak anjing! Gue Rangga pacar nya April, lo siapa?!" Rangga berdecih jijik, rasanya ia tak pernah mencampuri urusan teman seangkatan nya ini.
Farhi berdiri mengusap darah yang mengaliri dari hidung nya. Ia mendorong tubuh Rangga, membuat orang yang di dorong mundur beberapa langkah kebelakang. "Lo pikir gue takut sama lo? Lo pikir, lo siapa? Nggak usah sok jagoan jadi orang, otak sama otot lo nggak sejalan, apa yang mau lo banggain hah?"
Rangga terpancing emosi, ia menatap Farhi yang kini menatap nya meremehkan. Rangga rasanya ingin merobek mulut cowok itu lalu ia jahit kembali. Harga dirinya seolah di jatuhkan di depan banyak orang. Rahang Rangga mengeras, tanpa aba-aba ia menonjok rahang Farhi. Farhi limbung ke lantai dengan darah yang mengalir ke sekitaran lantai, meninggalkan bercak merah yang berceceran di lantai.
"Gue peringatkan ya sama lo, nggak usah macem-macem sama gue. Lo memang kakak kelas gue, tapi lo nggak berhak atas hidup gue! Sialan!" Rangga menendang kaki Farhi lalu berbalik, seketika Rangga terkejut ketika melihat April yang tengah berdiri tak jauh dari nya. Menatap nya dengan tatapan kecewa. Seolah Rangga benar-benar salah kali ini.
"Pri-"
"RANGGA, FARHI KE RUANG BK SEKARANG!!"
🌜🌜🌜
Rangga melirik sinis orang yang ada di samping nya. Berdekatan seperti ini dengan orang yang dibenci nya membuat rasa jijik serta rasa tak suka menyelimuti dirinya. Farhi sungguh-sungguh membuat rasa marah di dalam dirinya membuncah, tanpa bisa di cegah.
Farhi yang dilirik sinis pun tak kalah menatap tajam Rangga. Ia menunjukan raut tak suka kepada Rangga secara terang-terangan. Rangga seolah adalah musuh terberat dalam hidup nya.
"Kalian itu sudah kelas dua belas, bukan waktunya berantem kaya gitu. Belajar, jangan buat susah orang tu—"
"HEY RANGGA, FARHI DENGAR TIDAK?!"
"Kenapa kalian lirik-lirikan begitu?"tanya Bu Hera guru yang kini mengatasi perkelahian antara kedua murid nya itu. "Kalian jatuh cinta?"
Rangga juga Farhi menggeleng secara serentak.
Bu Hera menatap Rangga."Bisa jelaskan yang terjadi Rangga Hadiwinata?" Bu Hera bertanya seolah mengintimadasi, pernyataan itu membuat Rangga seolah tengah di introgasi untuk sebuah kelakukan besar yang ia lakukan.
"Jadi begini Bu."Rangga membenarkan letak tatanan rambut nya, menjilat bibir penuh nya itu dengan dengan sekali jilatan. "Tadi nya saya, mau ngasih pelajaran sama dia, tapi Ibu tahu sendiri dong, saya ini buat mikir aja nggak bisa, yasudah Bu, dengan sangat terpaksa saya kasih pelajaran aja dengan mukul wajah nya, ya biar saya, nggak ada saingan aja Bu."
Bu Hera menggeleng. Menatap murid nya itu dengan tatapan heran. Jawaban yang terdengar asal itu keluar dari mulut Rangga membuat dirinya tak tahu harus berkata apa. Rangga benar-benar berhasil men-skakmat dirinya. Padahal jawaban Rangga terdengar tidak jelas, dan ngelantur kemana-mana.
Bu Hera menatap ke arah Farhi."Bisa jelaskan Farhi Danial?"
Farhi mengusap rahang nya yang terasa sakit."Rahang saya masih sakit Bu, saya nggak bisa ngomong panjang, gini deh Bu, gimana kalau Ibu jangan kepo aja." Farhi memberi saran tersenyum pasti.
Bu Hera menghela nafas pelan."Kalian itu sudah besar, kalau kalian berantem terus, mau jadi apa kalian nanti?"
"JADI IMAM YANG BAIK BUAT APRIL BU!!"
🌜🌜🌜🌜
Vote and comment nya dong.
Aku cinta kalian💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga&April (COMPLETED)
Fiksi Remaja(USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!) Ini kisah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Rangga dan April. Awal nya semua nampak baik-baik saja,hingga April mulai lelah karena terus dibohongi oleh Rangga. *** "Rangga...