Malam ini malam pelepasan atau bisa dibilang acara prom night. Dimana semua murid kelas dua belas datang untuk merayakan hari kelulusan mereka. Berbagai acara dilaksanakan dari mulai dance, nyanyi, dan stand up comedy. Seperti yang di bilang oleh Ule–ketua osis acara prom night kali ini sangat ramai. Terkesan klasik juga mewah. Beberapa dari kelas dua belas sudah ada yang berfoto. Sebagai kenang-kenangan agar bisa saling mengingat nanti nya. Tidak hanya itu ada juga yang sudah sibuk dengan kekasih mereka. Rangga, cowok itu bukan nya ikut berdansa. Alih-alih malah melamun.
Alma juga Roni—kekasih dan juga teman Rangga sedang berdansa. Bukan hanya Alma tapi Febby dan Idwan juga tengah mengobrol sambil sesekali tertawa.
Berbanding terbalik. Rangga hanya diam. April belum datang juga padahal penguman cowok terpopuler serta cewek terpopuler di sekolah akan segera diumum, 'kan. Rangga sih percaya diri pasti dia yang akan menjadi cowok populer tahun ini. Mengingat fans cowok itu yang bejibun.
Rangga berdiri dari duduk. Memilih keluar ruangan. Sampai melihat ke arah pintu cowok itu terpaku ketika mata nya melihat April yang mengenakan gaun merah tanpa lengan dengan panjang selutut. Rambut yang di gelung ke atas menyisakan beberapa helai rambut disana. Simple, tapi berhasil membuat sosok Rangga sampai tidak berkedip.
Rangga mendekat ke arah April. Semua perhatian kini mengarah pada mereka berdua. Pasangan itu terlalu menarik untuk di lewatkan.
"Cantik," kata Rangga saat sudah berada di depan April. April yang tadi celingak-celinguk menatap Rangga. Mata cewek itu ikut terhipnotis.
Baru sadar kalau baju nya dengan baju Rangga berwarna senada. Meski jas Rangga dominan hitam, tapi kemeja yang di kenakan cowok itu berwarna merah sama persis dengan warna gaun yang ia pakai.
Rangga menyodorkan telapak tangan nya. "Mau dansa sama gue?"
Lantas April mengangguk. Cewek itu tersenyum. Memberikan tangan nya pada Rangga. Hingga cowok itu dengan mudah menggenggam nya.
Rangga menarik April ke lantai dansa. Pasangan itu benar-benar jadi pusat perhatian. Bahkan pendansa yang lain memilih mundur. Memberikan ruang untuk mereka berdua.
Ruangan serasa punya berdua.
Rangga menatap April. Menyimpan kedua tangan cewek itu di pundak nya. Tangan Rangga tidak diam menyimpan tepat di pinggang April. Adegan romantis yang mampu membuat siapa saja gigit jari melihat nya. Mampu menyihir siapa saja yang ada disana.
Alunan musik menyala. Rangga menggerakan tubuh nya ke kanan, membuat sang pacar ikut gerak. Mengikuti arah.
"Gue ganteng ga, Pril?" Rangga menaikan sebelah alis nya. Percaya diri.
April mendekat menyimpan tangan di dada cowok itu. Rangga sempat menegang. "You so look cool."April berbisik tepat di telinga Rangga.
Darah Rangga berdesir. Menyimpan kedua tangan nya di pinggang April. Hingga posisi mereka seperti dua orang yang tengah berpelukan. Sama sekali tidak perduli pada keadaan yang sudah sangat hening. Sibuk memperhatikan dua insan itu.
"You to, Pril. You so look, beautiful," kata Rangga berbisik juga. Membuat April meninju pelan dada cowok itu.
"Dan kamu satu-satu nya, April Meisandra."
April tersenyum.
"Aku tahu itu, Rangga Hadiwinata."
🍃🍃🍃
VOTE AND COMMENT YAAA MBAA BRO
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga&April (COMPLETED)
Teen Fiction(USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!) Ini kisah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Rangga dan April. Awal nya semua nampak baik-baik saja,hingga April mulai lelah karena terus dibohongi oleh Rangga. *** "Rangga...