Book I : Love and Hate - NCT LOONA Hogwarts Series

9 - Kiriman dari entah siapa

"Madam, kumohon. Besok ada pertandingan Quidditch" ujar Jinsoul, memohon pada Madam Pomfrey yang saat ini sedang memeriksakan lengan Jaehyun

"Kalau Mr Jung tetap memaksakan, maka ia tidak akan bisa bermain lagi selamanya" kata Madam Pomfrey, galak

Semua murid tim Ravenclaw menunduk prihatin pada kapten mereka.

Sesuatu terjadi selama latihan, Heejin terjatuh dari sapu dan Jaehyun mencoba menolongnya dengan melaju cepat menuju Heejin, hendak menangkap tubuh gadis itu sebelum menyentuh tanah dan membuatnya kehilangan nyawa seketika.

Namun Jaehyun tidak mengontrol kecepatannya, lengannya terpelatuk sebuah patung Rowena Ravenclaw hingga menimbulkan suara yang sangat keras. lengan kirinya patah sangat parah.

"Aku akan kedalam untuk meracik obatnya. Kalian punya waktu 10 menit, saat aku kembali kuharap kalian sudah tidak ada disini dan kembali ke menara asrama" jelas Madam Pomfrey, meletakkan lengan Jaehyun dengan hati-hati

Jaehyun meringis sakit, ia menutupkan matanya dengan lengan kanan. Sedang berpikir tentang apa yang harus tim nya lakukan.

Madam Pomfrey pergi setelah memberi peringatan pada mereka untuk tidak menyentuh lengan Jaehyun sedikitpun. 

"Sekarang bagaimana?" tanya seorang perempuan kelas 4 bernama Isabel MacDougal, salah satu Chaser tim Quidditch Ravenclaw. Ia menatap kearah Heejin dengan pandangan menuntut, seakan meminta pertanggungjawaban.

Heejin tidak melihat wajah-wajah mereka, ia hanya menunduk dan berdiri diam di dekat ujung kaki Jaehyun. Tidak tahu harus berkata apa.

"Jinsoul akan menggantikanku sebagai kapten" ujar Jaehyun tiba-tiba, masih dengan mata yang tertutup 

Jinsoul tidak mampu berucap saking terkejutnya.

"Keputusan ada di Jinsoul, kalian bisa mendengarkannya sekarang" lanjut Jaehyun, membuat Jinsoul marah

"Yak, mudah sekali kau mengatakannya, kau sedang lari dari tanggungjawab?" Jinsoul maju selangkah mendekati Jaehyun, mengomelinya.

"Aku belum selesai bicara, Jinsoul" balas Jaehyun, menyingkirkan lengannya dan mulai melihat satu persatu wajah anggotanya. "Hubungi Smith, ia bisa menggantikanku sebagai keeper"

"Kau yakin pada Smith?" tanya yang lain, meragu.

Setelahnya mereka mulai berdebat tentang siapa keeper yang akan menggantikan Jaehyun. Heejin masih diam saja karena ia yang paling junior disini, ia sedang dilanda rasa bersalah yang sangat besar pada kaptennya.

Dan setelah perdebatan yang panjang, mereka kembali setuju akan keputusan Jaehyun untuk menghubungi Smith, memintanya menggantikan Jaehyun untuk pertandingan besok.

Kemudian Jaehyun mulai melanjutkan pesan-pesannya