BUNGLON(?) [Revisi]

25 6 0
                                    

*****

"Oh jadi ini wanita murahan yang bernama Allea? Wanita yang sana sini nempel? Kasih tepuk tangan dulu dong untuk wanita yang satu ini!"

Suara tersebut bersumber dari Keenar.  Semua ini adalah rencana Keenar,  sejak Barra menitipkan Allea pada Sakka, Keenar menjadi lebih cemburuan dari biasanya. Sampai ia menyewa spy eyes untuk mengikuti Sakka dan Allea.

Semua yang ia lakukan saat ini di karenakan ia sudah muak dengan semuanya. Ia sudah muak menyembunyikan hubungannya dengan Sakka. Mungkin semua ini ia lakukan karena ia takut kehilangan Sakka.

Jujur Sakka terkejut dengan perilaku Keenar. Pasalnya Keenar sudah berjanji untuk bersabar dengan semua sandiwara ini sampai Barra kembali.

Sakka diam di tempat. Sedangkan Allea sudah menatap tajam ke arah Keenar.

"Ohh jadi ini yang katanya cuek, pinter, dingin dan apalah itu. Tapi kalian liat kelakuannya? Sana sini NEMPEL kayak bunglon cepet beradaptasinya. Nanti sama Sakka, sama Rakka,  Natta. Wetsss most wanted semua guys yang cewek ini deketin." Keenar melontarkan semua perkataan tajam.

Allea benar-benar tidak menyangka jika semuanya terjadi seperti ini. Padahal yang sebenarnya terjadi bukanlah seperti yang terlihat saat ini.

"Lo!!!" Pekik Allea sambil nenunjuk kearah Keenar.

Keenar berjalan maju mendekati Allea.

"Kenapa?! Hm?!" Tantang Keenar.

Sakka kali ini tidak tinggal diam. Karena ia tak ingin semuanya jadi tambah ribet.

Sakka maju berjalan mendekati Keenar dan meraih tangannya.

"Kee! Kee udah! Kee stop!"

Keenar menatap tajam ke arah Sakka.

"Lepasin!" Ucap Keenar menghempaskan genggaman tangan Sakka.

Sakka tidak bisa berkutik. Karena dia sendiri pun bingung dengan apa yang di lakukan Keenar saat ini. Jika ia sedikit salah melangkah, maka semuanya akan lebih rumit.

Saat Keenar kembali menatap tajam ke arah Allea. Tiba-tiba seseorang maju dan menghentikan tindakan yang selanjutnya akan di lakukan Keenar.

"Kak! Udah kak!" Pekik seseorang menghentikan tindakan Keenar.

****

1 jam yang lalu, Amora sedang ada acara keluarga. Acara yang sangat ia hindari untuk datang. Yaitu merayakan kelulusan dari seseorang yang ia benci. Ya! Acaranya Marora.

Amora datang dengan orang tuanya dan juga Rakka pastinya. Karena Rakka sudah mengenal dekat keluarga Amora tetapi tidak dengan Amora. Rakka sangat tertutup dengan Amora. Walaupun Amora adalah kekasihnya.

Saat Amora keluar dari toilet rumah Marora. Marora datang secara tiba-tiba dan mengatakan sesuatu yang membuat Amora sendiri terkejut mendengarnya.

"Hallo sepupu ku yang cantik!" Sapa Marora lembut.

Amora mengalihkan pandangannya sambil bergaya orang yang ingin muntah.

"Gak perlu kayak gitu. Gue kesini cuma mau kasih tau lo sesuatu. Hm, itu lho sahabat lo si ale ale itu, diaa..." Ucap Marora sengaja di potong agar Amora menjadi penasaran.

Dengan segera Amora menatap tajam kearah Marora.

"Gak usah bercanda deh lo!" Bentak Amora.

Marora tersenyum iblis, lalu Marora mendekatkan wajahnya ke telinga Amora.

"Dia lagi dalam bahaya." Ucapnya cepat.

Amora membelakan matanya terkejut. Dengan segera ia pergi meninggalkan Marora yang sedang tersenyum penuh kemenangan itu dan menghampiri Rakka.

SakkAlleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang