Sebuah Pilihan

38 4 2
                                    

*****

Perjalanan panjang menuju puncak, 5 kendaraan roda empat beriringan dijalan.

Kini mereka sudah sampai di villa besar milik Sakka. Villa yang biasanya di gunakan untuk acara keluarga besar, tapi itu dulu.

Semua pengurus villa tersebut menyambut ramah kedatangan Sakka dan juga temannya.

"Selamat datang den Sakka. Sudah lama bibik tidak jumpa. Eh sekarang den Sakka sudah sangat tampan" Sambut ramah salah satu pengaruh villa.

Sakka mengembangkan senyuman manisnya.

Diluar teman temannya sedang sibuk mengeluarkan barang barang yang mereka bawa untuk di pindahkan ke dalam villa.

Allea, Amora, dan juga Ine, serta yang lainnya sibuk dengan urusan masing masing.

Namun para lelaki sangat bertanggungjawab dengan apa yang mereka bawa. Mereka melarang para wanita untuk memberesekan barang barangnya. Biar itu menjadi tugas lelaki saja.

Allea sedang duduk di bangku ayunan yang tersedia di villa tersebut sambil memandang banyaknya bintang yang bertaburan di atas langit.

Ine sedang kekamar mandi untuk buang air kecil. Sudah kebelet, katanya.

Kakaknya Zezee, sudah tepar di ruang kamar yang sudah disediakan di villa milik Sakka.

Keenar and the genk, sedang asik tancap dempol untuk live siaran ig, katanya.

Amora menghampiri Allea secara diam diam dan berniat untuk mengagetkan Allea yang sedang asik memandangi indahnya bintang di atas langit.

"DOR!!!... " Pekik Amora.

Allea tersentak lalu melihat siapa yang baru saja mengagetinya. Ternyata Amora, pikirnya.

Allea mengembangkan senyumannya.

"Hayoooo... Kenapa lo senyum senyum? Kayaknya lagi jatuh cinta deh. " Goda Amora kepada Allea.

"Entah... " Jawab Allea seadanya.

Ia masih dalam posisi yang sama, memandang bintang.

Amora yang terkejut mendengar jawaban dari mulut Allea, dengan segera ia duduk di samping Allea dan meminta Allea untuk bercerita dengannya.

"Aih akhirnya Allea jatuh cinta lagi. " Goda Amora.

"Gak tau ra. Lo tau waktu Sakka gak negur gue sama sekali? Walaupun gue yang jauhin dia duluan? Hari itu rasanya sepiiiiiii....banget ra... Gue merasa ada yang hilang. Dan tadi saat mau berangkat gue seneng banget bisa satu mobil sama dia. Gak tau kenapa gitu seneng aja... Hahahaha lucu yah?... " Jelas Allea panjang lebar.

"Ohh jadi beneran nih kata kak Zee? Lagi ada yang falling in love? " Goda Amora menyenggol senggol bahu Allea.

"Mungkin... "

"Aih... Udah lah. " Ucap Amora. "Stttt.... Stttt... Le. Kita liat tunangannya Ine yuk? Penasaran parah gue... " Ajak Amora sembari sebelah menarik tangan Allea.

Allea tersenyum dan mengangguk patuh. " Oke oke... "

Mereka pun berjalan menuju mobil yang Ine naiki. Atau lebih tepatnya mobil calon tunangannya Ine.

Mereka berjalan sembari tertawa ria.

"Lo tau gak le? Si Ine manggil calon tunangannya apa? " Tanya Amora agar Allea menebak.

"Apa? Ayang? Beib? Atau... Hani badi switi bala bala? " Ucap Allea menebak.

Amora menggeleng. "Kak Fo... "

SakkAlleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang