Ruangan 524

40 8 4
                                    

*****

Saat ini Allea sudah di perbolehkan untuk pulang kerumahnya. Sejak tadi Allea menunggu kedatangan seorang yang ia sendiri tidak tahu kenapa dirinya bisa seperti ini. Beberapa kali Allea menyumpah serapahi seseorang yang ia tunggu tunggu itu. Bagaimana bisa dia tidak peduli sama sekali dengan keadaan Allea saat ini?, pikir Allea.

"Za. Gimana? Udah siap?. " Tanya Arryan menghamburkan lamunan Allea.

"Ah!? Eh. Iya kak ini udah tinggal berangkat." Ucapnya sambil meraih raselnya.

"Yaudah yo!. " Ajak Arryan. Allea mengangguk kemudian mengikuti langkah Arryan.

Allea terus berjalan mengikuti langkah Arryan. Ada sesuatu yang ingin ia tanyakan. Namun Allea berfikir ia sudah terlalu merepotkan Arryan.

"Oh iya. Lo besok udah mulai UAS yah?." Tanya Arryan memecah keheningan.

Allea tersenyum kemudian mengangguk. "Iya kak. Besok udah mulai." Jawab Allea. "Duhh mana Enza belum belajar lagu ah!. " Keluhannya.

Arryan mengacak acak rambut Allea pelan. "Gak perlu belajar juga lo pasti bisa kok za!. " Ucap Arryan memberi semangat pada Allea.

(Gue kalau jadi Allea hati gue udah berantakan kali bukannya rambut gue,* author.
Saaloh thor! Arryan tu cuma buat gue! * zezee.
Yaelah kalau gaada gue juga lo sama Arryan gaakan ada* author memutar bola matanya malas.
Udah ah debat sama lo mah thor, udah pasti gue yang kalah. Udah deh cerita gue sama Arryan udah jadi belum? *zezee
Eh eh ada Arryan*author
Hai thor! *Arryan
Arryan! Gendong gue! *zezee merengek.)

Arryan menghentikan langkahnya dengan tiba tiba, begitupun dengan Allea.

"Eh za. Gue ke administrasi bentar ya. " Pamit Arryan pada Allea.

Allea mengangguk. Kemudian Arryan pun berjalan menuju administrasi tersebut.

Tak lama kemudian Arryan kembali.

"Kak! Sorry yah Enza ngerepotin kak Arryan terus. Nanti itu uangnya di rumah Enza minta mama ganti. " Ucap Enza kepada Arryan.

Arryan tersenyum kepada Allea. "Yaelah za. Kayak gue siapa aja. Udah gapapa kali. Segini mah belum seberapa dengan seminggu gue beliin kakak lo pudding sama ice cream. " Ucap Arryan.

"Yaudah yo! Kita balik. " Ajaknya.

Allea pun mengangguk lalu ia kembali mengikuti langkah Arryan hingga parkiran.

***

Sinar matahari menganggu indra penglihatannya. Keenar berusaha mengerjapkan matanya beberapa kali. Melihat di sekelilingnya, dia udah pergi ternyata, pikir Keenar.

Keenar tersenyum mengingat kejadian semalam. Ia rindu sentuhan lembut dari mantannya itu.

Keenar bangkit dari ranjangnya, kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Keenar berdiri didepan cermin kamar mandi. Ia melihat dirinya sungguh berantakan. Kemudian melintaslah suatu ide dalam pikirannya.

"Ide yang bagus!. " Gumamnya di depan cermin.

Keenar kembali menuju ranjangnya. Ia meraih benda pipi miliknya kemudian ia melakukan rencana selanjutnya.

Liat aja Allea. Lo kali ini gak akan deket lagi dengan Sakka! *batinnya bicara.

***

Sedari semalam Sakka tidak bisa tidur, karna memikirkan keberadaan keenar. Bukannya apa apa, Sakka berfikir jika sekarang keenar adalah tanggung jawabnya. Karna sebentar lagi mereka akan melakukan acara pertunangan yang sudah direncanankan jauh jauh hari.

SakkAlleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang