Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo berdua harusnya jadi partner," kata Bintara tepat saat Kania beranjak dari kursi kafetaria. Meja bundar yang sudah sejam lamanya menjadi saksi bisu pertemuan ketiga orang yang sedang dalam masalah besar.
Kania tidak peduli, sudah jengah berhadapan dengan kedua sahabat yang punya sifat saling bertolak-belakang. Dua laki-laki yang tiba-tiba masuk ke dalam kehidupannya, mengatasnamakan, "Kita sekarang jadi temen, harus saling bantu!"
Karena pada akhirnya, Kania tetap tidak bisa mengerti. Apa yang sebenarnya ada dalam pikiran mereka, terutama Kania yakin antara Sadewa dan Bintara punya dua tujuan yang berbeda. Yang belum bisa ia tebak dengan tepat.
Atau mungkin, harus mengakui kelemahan dan meminta pertolongan dari Clara dan Jinendra, serta Arjuna, Radit dan Dhika alias tiga bocah yang sudah lebih dulu dekat dengannya.
Kania pikir hanya dia yang pusing mencerna semuanya, padahal Sadewa juga gak kalah pusing. Harus Kania tahu, misi utama Sadewa untuknya adalah, supaya perempuan ini menyadari keberadaan dirinya di dunia ialah untuk suatu alasan, bukan semata-mata hanya kebetulan.
Serta misi orang ketiga, selaku sahabat yang menguatkan, adalah supaya Kania dan Sadewa menyadari adanya interupsi dalam kehidupan memang kewajaran, serta tiap distraksi yang akan datang itu adalah ujian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
