(28) Aliansi

407 95 10
                                    

"Mas Bintara disuruh menemui Pak Bimo di ruang guru, sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Bintara disuruh menemui Pak Bimo di ruang guru, sekarang."

Sadewa menyenggol lengan Bintara, sepertinya tidak mendengar instruksi yang disampaikan seorang adik tingkat tersebut. Bin malah memelototi layar ponselnya, sesekali terkikik pelan. Sadewa yang begitu mendengar nama 'Pak Bimo' saja sudah bergidik, ini Bin sama sekali tidak menggubris. Pura pura budeg apa emang budeg beneran, gak paham lagi.

"Heh, sana buruan ke kantor! Emang mau nungguin Pak Bimo kesini sendiri buat seret lo?!" seru Sadewa, setengah kesal.

Bintara terkesiap, sedetik kemudian langsung berlari keluar kelas. Malang sekali, karena repot mencari bolpoin dan catatan kecil, ponsel Bin tertinggal di meja. Dengan layar yang masih menyala dan menampilkan timeline instagram dengan segala macam gambar dan video yang muncul di akun Bin.

Sadewa yang notabene nggak pernah main sosial-media, kecuali untuk berkirim pesan, voice dan videocall lewat whatsapp atau line!, akhirnya penasaran waktu ponsel Bin tiba-tiba ramai sendiri.

"Buset apaan anying berisik bener??" gerutunya sambil menggeser layar ke atas.

Banyak kiriman dari akun akun official yang diikuti Bin, banyak juga kiriman yang sifatnya pribadi dari orang-orang dekat. Maklum lah, Bin kan banyak gabung kegiatan ekstrakurikuler jadi punya banyak temen juga. Seperti yang sudah diceritakan dari awal, Bin melanglang buana kesana kemari, kawan dimana-mana, apalagi sifatnya yang mudah bergaul. Sedangkan Sadewa, yang tidak seberuntung Bin.

"Gunanya beginian buat apa coba?" Sadewa masih bergumam, sembari mengamati satu persatu kiriman foto dan video singkat yang muncul di timeline. Kemudian, di satu foto yang berikutnya, pandangannya terhenti. Ditatapnya foto itu lamat-lamat. Di atasnya, tentu saja termuat nama akun yang mengunggah foto tadi.

Baru saja akan membuka profil dari yang bersangkutan, suara Bintara menggema di ruang kelas, mengurungkan niat Sadewa dengan cepat. Meskipun Bin tidak melihat ke arahnya, tetapi Sadewa langsung gugup sendiri. Menekan tombol 'home' di layar ponsel Bin, lalu pura-pura menghadap ke papan tulis. Seolah tidak terjadi apapun sebelumnya.

Gara-gara si pemilik akun yang mengunggah foto itu, Sadewa jadi punya pemikiran untuk membuka akun instagram pribadi. Hadeh, kelewatan bucin. Untungnya, lamunan Sadewa buyar seketika tepat setelah Bintara mengumumkan perihal classmeet di depan kelas. Kalau tidak, mungkin si pemuda lugu itu akan langsung mengunduh aplikasi instagram lalu membuat akun, tanpa berpikir lebih panjang lagi. Oh tapi, Sadewa sudah paham sekarang, jadi gunanya instagram adalah untuk memenuhi salah satu kebutuhan hidup remaja, yaitu kebucinan.

 Oh tapi, Sadewa sudah paham sekarang, jadi gunanya instagram adalah untuk memenuhi salah satu kebutuhan hidup remaja, yaitu kebucinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#5 Distraksi Tiga Dimensi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang