Playlist; No One- Lee Hi ft. B.I
Aku melenggang bebas memasuki salah satu kamar apartement yang pemiliknya sungguh mengesalkan sejagat Bumi. Siapa lagi kalau bukan, calon suami tercinta.
Otoritasku sebagai perempuan dengan gengsi tinggi dia elakkan, dengan menyuruhku datang ke salah satu apartement mahal miliknya. Dicatat, ia menyuruhku datang, bukan dia yang menjemputku. Bukankah itu bodoh?
"Junmyeon, aku sungguh tidak sabar untuk menikah denganmu lalu menaruh sianida dalam kopi yang akan aku buat saat malam pertama" gumamku dengan tangan mengepal, pertanda aku sudah tidak bisa menahan kekesalanku lagi.
"Maka aku akan lebih dulu melempar tubuh mungilmu dari lantai ini, sebelum itu terjadi."
What the..
Lihat, lelaki belasteran Korea-Neraka keturunan iblis itu sedang duduk santai tanpa atasan dan memainkan remot tv. Menumbuhkan kesan seksi yang--
Hilangkan pikiran kotormu itu Jisoo!.
Dia berjalan kearahku sambil memakai t-shirt bermerek berwarna hitam, dengan wajah paling menjengkelkan sedunia tentunya. Seolah belum puas mengacaukan girls time ku dengan Chaeyoung.
"Kau ingin merabanya, calon istriku?" Junmyeon berbisik membuat rasa jengkelku naik hingga ubun-ubun.
"Heh mesum! Aku tidak datang kesini untuk hal bodoh, cepatlah aku tidak punya banyak waktu" cerocosku tidak suka.
"Kau lihat wajahku, sayang,"
"Apakah menunjukkan kepedulian akan itu?"Ah, dia tidak tahu dengan siapa dia berurusan.
Sebelum mataku menangkap sesuatu yang aneh bertengger di meja. Barang tidak senonoh yang tidak patut dimilki seorang lelaki yang akan segera menikah. "Kau baru saja bermain dengan perempuan?"
"Hei jangan salah paham, aku-"
"Demi neptunus, aku tidak perduli akan hal itu. Hanya saja aku tidak suka melihat barang aneh itu, apa kau tidak pernah membersihkan kamarmu?"
"Untuk apa aku membersihkannya? apartement ini milikku. Kau jug bodoh ternyata, kenapa langsung masuk tanpa permisi. Tidak tahu sopan santun." Setelah sukses membuat amaraku sampai ubun-ubun, lelaki berambut hitam pekat didepanku ini juga membuat sum-sum tulangku terbakar amarah.
"Kau yang membuka lebar pintu apartementmu bodoh!"
"Diam, jangan banyak bicara. Lagipun kau juga akan merasakanny nanti, tanpa barang itu."
Sebelum mulut dan otak mesumnya sangat sinkron, aku melempar higheels berwarna tosca yang kukenakan padanya. Namun sial, hanya mengenai bagian lengannya, bukan menyumpal mulut kotonya itu.
Aku benci melihat serangga, sekarang aku juga menambahkan Junmyeon sebagai jenis serangga. Serangga tidak punya sopan santun, dan malu. Dengan kata lain, Junmyeon satu famili dengan kecoak.
"Cepatlah Kim Junmyeon sayang! Aku sudah tidak sabar mencincangmu menjadi dua belas bagian!"
Lelaki itu tertawa renyah, sambil menyiapkan diri dan mengambil kunci mobil. Aku duduk di sofa sambil menahan amarah, tenagaku terkuras habis.
Junmyeon menunduk untuk mengambil sepatu yang kulemparkan tadi, lalu berjalan mendekat lagi kearahku. Tidak aku sangka, Junmyeon menunduk dan memakaikan sepatu pada kaki kiriku.
Aku melongo tidak percaya, anggap saja ini adalah hal bodoh. Namun ketika dia berdiri berjarak tidak lebih 10 senti meter dari wajahku.
"Kakimu bau"
*****
Junmyeon membelah distrik gangnam, tampak ikut dalam alunan musik dan mengacuhkan sosok perempuan disebelahnya yang wajahnya masam. Mereka akan segera pergi mengecek gereja pernikahan. Dan untuk beberapa urusan pernikahan lainnya.
"Lagu tahun berapa ini? Aku tidak menyangka seleramu serendah itu" cibir Jisoo, perempuan itu lalu menekan kasar tombol pemutar lagu didepannya. Junmyeon mendelik kesal.
"Boombayah! yayaya!"
Wajah Jisoo berubah berseri manakala lagu kesukaannya diputar. Bahkan tidak segan perempuan disebelahnya berjoget ria tidak tahu malu, dan sengaja menyenggol lengan Junmyeon yang sedang fokus berkendara.
Perempuan ini, menguji kesabaran Junmyeon ternyata. Tidak ada paparazi disekitar, apa boleh Junmyeon menendang wanita ini keluar dari mobilnya?.
Junmyeon balas mengganti lagu berjudul 'monster' membuat Jisoo lagi-lagi melebarkan matanya. Lelaki ini mau bertarung dengannya?
Jisoo kembali lagi mengganti lagu, dirinya bersenandung kuat dan kembali melakukan aksi yang menurut Junmyeon memuakkan.
"Boombayah! Ya ya ya-"
"Call me baby!-"
"Hit you with that ddu-du ddu!"
Baru sepersekian detika Junmyeon mengganti lagu, dengan lihai pula perempuan itu menggantinya. Jisoo, dia memang berniat untuk turun ditengah jalan.
"Is the love shoot, naa naa naa-"
Ciiiitt...
Junmyeon harus memberhentikan mobilnya secara tiba-tiba ketika 'calon istri'nya mengambil ancang-ancang tinju. Apakah Jisoo tidak tahu kalau Junmyeon mantan atlet Taekwondo?
"Berhentilah bersikap anak-anak Jisoo!"
"Kau yang childish dengan mengganti laguku!" Bela Jisoo masih dengan ancang-ancang memukul lelaki tampan didepannya.
Alis Junmyeon hampir menyatu "siapa yang mulai duluan huh'? Lagipun ini mobilku!"
Saat Jisoo bersiap melayangkan pukulan andalannya, sebuah kecupan mendarat di pipinya. Pelakunya tidak mungkin dashboard mobil bukan?.
"Berhentilah marah, calon istriku. Aku mencintaimu!"
Jisoo bergidik ngeri, lelaki didepannya tersenyum manis. Lalu melanjutkan perjalanan, sementara Jisoo diam sepanjang perjalanan. Takut jika hal itu terjadi lagi.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenario
Fanfiction"Mari kita menikah" Bukan hanya contoh keberhasilan perjodohan dua keluarga, mencakup juga bagaimana dua insan yang sama konflik cerita percintaan dengan kekasih tak sampai bersatu. Menikah, berlaku sebagai sepasang suami-istri yang bahagia melalui...