Kim Junmyeon tahu, wanita yang diperistrinya sejak tujuh bulan lalu itu hanya andal dalam mengatur air muka maupun bersilat lidah. Tetapi untuk mentolelir sup berasa air cucian motor, atau nasi goreng dengan tekstur selembut kerikil diracik dengan sebungkus garam beryodium, rasanya tidak mungkin.
Rasanya tidak mungkin juga untuk menujukkan mimik seperti pertama kali sunat untuk membalas binar mata Jisoo yang kini mewanti-wanti bagaimana reaksi suaminya merasakan masakannya. Ini memang bukan pertama kali bagi Junmyeon untuk merasakan menu makanan neraka, namun bagi Jisoo ini adalah edisi spesial.
"Woah~, ini.. terlalu.. ini sangat enak!", Sebagai turunan makhluk intelektual, aktor terbaik tiga tahun beruntut, ditambah sebagai presidir perusahaan yang punya banyak anak cabang, adalah hal mudah bagi Junmyeon untuk berbohong demi kesejahteraan Ia sendiri.
Jisoo, wanita berambut panjang hitam itu berbinar saking berlebihannya air matanya jatuh membasahi pipi sebelah kirinya; dia terharu akan kebohongan sang suami. Hubungan mereka memang mengalami berbagai progress, meski banyak gossip yang sungguh menjijikkan. Seperti beberapa waktu lalu, dua sejoli itu diundang dibanyak acara pertelevisian, atau undangan kemarin sore mengenai pemotretan mereka berdua.
Animo masyarakat mengenai pasangan ini juga makin ramah, terutama dari keluarga mereka yang makin merongrong dengan segala titah mengenai kehadiran cucu (lagi) yang ditunggu-tunggu. Apalagi didukung dengan makin seringnya mereka berdua memamerkan kebersamaan. Realistisnya, ini tidaklah untuk kembali ke jalan masa lalu bertajub 'pernikahan tipu-tipu' atau mungkin 'pernikahan muslihat yunani'.
Astaga, demi tuhan wajah Jisoo sangat cantik! Ditambah dengan Junmyeon yang gagah. Pasangan cocok sekali.
....
Aku tidak pernah percaya kalau mereka menikah hanya karena perjodohan. Terlihat sangat serasi!.
....
Apakah kalian pernah membayangkan bagaimana tampan/ cantik anak mereka nanti?
....
Kutunggu drama kalian lagi, dasar tukang drama!
....
Kami segenap keluarga @halujunmyeonjisoo menunggu kehadiran baby kim ::)
Mungkin itu tidak sampai seperdua komentar khalayak maha benar mengenai mereka, namun bagi Jisoo saat ini komentar apapun yang penting lelaki yang kini tengah sibuk melahap nasi gorengnya, tetap sehati.
"Ohia-" Junmyeon berusaha bersabar menelan serpihan-serpihan kaca itu. Lalu memasang air muka sebersih banjir di Jepang, tersenyum manis ke arah istri. "Mengenai--, apakah kau sama sekali belum telat?"
Alis Jisoo tetiba dalam satu garis atas hidung. "Aku, tidak ada jadwal apapun hari ini. Sama sekali tidak berbobot pertanyaanmu."
Junmyeon berdecak, ditatapnya wajah tirus itu lamat-lamat. Tujuh bulan, mereka sudah melalui beberapa masalah baik krusial maupun seringan keripik. Junmyeon selalu menatap manik obsidian itu dengan tatapan berbeda, sekedar menikmati senja dan baru kali ini Junmyeon merasa memiliki seseorang yang memilikinya balik. Jisoo masih sama dengan sikap ramai dan kekanak-kanakannya, dan Junmyeon tetap statis dengan karisma lelaki itu.
"Aku.. aku harus ke Manila dalam beberapa hari. Ada sedikit masalah dengan pembangunan kantor cabang di sana. Kau ingin ikut?" Tawar Junmyeon dengan senyum kecut, dia tidak ingin meninggalkan Jisoo hanya saja malu untuk mengungkapkan perasaan ketidakrelaannya.
Wajah Jisoo menimang kemudian mengerut, mata bulatnya menyayu dan bibirnya mengerucut. Junmyeon ingin sekali mengabadikan wajah langka macam ini. "ck, kau tahu bahwa proses syuting molor hingga dua bulan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenario
Fanfiction"Mari kita menikah" Bukan hanya contoh keberhasilan perjodohan dua keluarga, mencakup juga bagaimana dua insan yang sama konflik cerita percintaan dengan kekasih tak sampai bersatu. Menikah, berlaku sebagai sepasang suami-istri yang bahagia melalui...