8. How do you sleep?

527 87 26
                                    

Baekhyun- Un Village

"Anda siapa? Kenapa disini?."

Suara familiar dengan pertanyaan aneh tersebut membuat wanita yang pikirannya sudah melanglang buana tentang scene film erotis Dakota Jhonson  membuang nafas gusar.

Jisoo menggigit bibirnya-- jangan membayangkan scene Fifty shades of Drey dimana Dakota menggoda Jamie dengan gigitan bibirnya yang sensual. Bahkan itu tidak akan dilakukan para wanita manapun ketika menggoda pria.

Jisoo berbalik badan, ah iya, jangan lupakan kalau tangan dingin itu masih bertenger di lengannya. "Kim Jisoo Istri Kim Junmyeon; si songong, sombong, congkak, pahit lidah pula mesum."

Jisoo berlagak memperkenalkan diri, lalu puas dengan wajah lelaki yang masih lengkap dengan baju pengantin itu pongah.

"Ralatmu seperti si tampan, rupawan, mapan, dermawan, jutawan dan beriman?" Nego Junmyeon lalu melepas pegangannya pada hm, istrinya. Cukup canggung untuk sekedar mengakui itu. Perlahan lelaki itu berjalan santai sambil membuka jam tangan rolex yang melingkar di tangannya, lalu beralih pada dasi hitam yang dikenakan.

Mata Jisoo mengikuti semua aktifitas Junmyeon, sebelum akhirnya ia sadar sesuatu. "bagaimana Joohyun? Dia kenapa? Apakah parah?"

Hendak membuka jas slim fit berwarna cream tersebut Junmyeon terhenti. Irene, apa dia terlalu berlebihan dengan meninggalkan Jisoo di pernikahan demi menyelamatkan mantan kekasihnya dari kematian di depan mata.

"Kau marah?" Simpul Junmyeon melanjutkan gerakannnya membuka setelan jas tersebut. Istrinya itu sontak menyatukan alisnya, dia tahu dia tidak punya interplasi disini. Tapi lelaki itu juga jangan asal menjawabnya.

"Aku bertanya suamiku. Jangan berfikir aku sekarang dalam fase 'terpikat' oleh suami yang tidak diinginkan, yang berjibun di novel percintaan". Ujar Jisoo sambil meraih Boxer dan sweater hasil jarahannya dan duduk di sofa samping ranjang.

Junmyeon menarik sudut bibir kirinya keatas, menggerling aneh. "Lalu kau dalam fase apa?" Tanya pria itu seduktif.

Istrinya itu berdesis kesal, dia berdiri dan melototi Junmyeon dengan mata yang dibesar-besarkan. "Aku? Sedang dalam masa menyusun rencana pembunuhan pada suami yang tidak waras."

Setelah itu hanya terdengar bantingan pintu kamar mandi yang membuat Junmyeon lebih cepat di doktrin meninggal akibat serangan jantung.

Namun selepas itu, nama Irene lah yang terngiang dikepalanya. Dimana ia sampai bertepatan dengan Song Min-Ho berteriak seperti orang gila dan Irene di rengkuhannya. Penampilan Joohyun saat itu sangat tidak baik, terutama dengan busa di permukaan bibirnya.

Wanita itu, kambuh lagi. Menyakiti diri sendiri ketika sedih, ketika Junmyeon tidak ada disisinya. Jelas juga banyak sayatan di daerah nadi dan pergelangan kakinya.

Setelah itu yang Junmyeon dapatkan setelah Irene dirawat intensif adalah, caci maki Mino. Sahabat baiknya dan Irene dahulu. Yang baru saja Junmyeon ketahui, bahwa lelaki itu benar-benar mencintai mantan kekasihnya.

Malam dimana Junmyeon bertemu Irene untuk pertama kalinya setelah insiden ditinggal Altar tersebut, perempuan itu menjelaskan semuanya. Dan yang menarik ialah, Irene mengirimkan pesan padanya malam itu. Jika diingat, malam itu Junmyeon menghabiskan malam bersama Mino. Dan lelaki itu terlihat pula mengutak-atik ponselnya ketika Junmyeon kembali dari toilet.

Dia tidak bodoh, Junmyeon kini menarik kesimpulan yang dianggapnya sangat benar. Mino lah yang menghapus pesan tersebut, yang tentu-- cikal bakal dari keadaan Irene sekarang. Mereka berdua cek-cok didepan ruang rawat Irene sebelum akhirnya wanita itu sadar dan melerainya.

ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang