'Assalamualaikum Wr. Wb. Mohon maaf kepada bapak dan ibu guru yang masih mengajar. Pengumuman disampaikan kepada seluruh ketua kelas, kelas 10 dan 11, dimohon untuk berkumpul di aula gedung pusat sekarang juga. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.'
Tidak sampai 15 menit setelah pengumuman yang disampaikan salah satu anggota OSIS tersebut, aula yang dimaksud sudah ramai oleh para ketua kelas dan pengurus organisasi OSIS. Tinggal menunggu beberapa perwakilan kelas lagi rapat yang diadakan oleh OSIS SMK Cakrawala angkatan 20 itu akan dimulai.
"Gimana, Man, masih berapa kelas yang belum dateng? Cek daftar hadirnya, gih!" tanya sekaligus perintah Reina, sekretaris OSIS sekaligus orang yang akan memimpin jalannya rapat itu kepada Amanda, salah satu temannya yang juga anggota OSIS.
"Ok. Gue Cek dulu." Amanda menanggapi yang dianguki oleh Reina.
"Yang kelas 10 udah kumpul semua, Rein. Yang kelas XI kurang kelas Otomotif 2 dan Multimedia 1," terang Amanda setelah memeriksa lembaran kertas yang masih dibawanya.
"Tapi kelas Multimedia 1 emang ga bisa ikut kumpul. Kelasnya Dani, kan? Tadi izin praktek pengambilan gambar di luar sekolah," lanjutnya.
"Kurang kelas XI Otomotif 2. Gue susul ke kelasnya aja, ya? Kali aja nggak dibolehin keluar sama gurunya," ujar Reina setelah mendengar penjelasan Amanda."Otomotif 2 kelasnya di ruang apa sih?" lanjutnya.
"Kalo gedungnya di gedung Archimedes ruangannya kalo ga salah ruang 5," jawab Amanda. "Tapi lo yakin mau ke kelasnya? Ditunggu aja deh, Rein. Kalo ngga di chat aja anak kelasnya, ini rapatnya bentar lagi mulai," tambahnya karena tidak yakin dengan keputusan yang diambil Reina.
"Iya gue mau ke sana. Biar cepet. Lo tenang aja, rapatnya ga akan mulai tanpa gue," sahut Reina yang langsung berlari meninggalkan aula.
Sesampainya di gedung Archimedes Reina mulai memelankan larinya sambil mengatur nafasnya agar ia bisa berbicara dengan baik kepada guru yang mengajar di kelas XI Otomotif 2 nanti.
Reina berjalan semakin dekat dengan ruang Archimedes 5 sambil mengamati ruang kelas yang dilewatinya melalui jendela, untuk memastikan keberadaan ruang kelas XI Otomotif 2.
Tapi tunggu, kenapa semakin ia dekat dengan ruang Archimedes 5 semakin keras ia mendengar keributan. Jangan jangan ....
Brakk ....
"ASTAGHFIRULLAH. Berisik banget sih! Ini kelas XI Otomotif 2, kan? Ketua kelasnya mana?" Tiba-tiba Reina langsung menggebrak pintu dan berteriak ke dalam kelas yang merupakan kelas sumber keributan dan merupakan kelas yang akan ia tuju, Archimedes 5 alias XI Otomotif 2.
"Gue ketua kelasnya. Kenapa?" Tiba-tiba seorang cowok tinggi dengan warna kulit kecoklatan sudah berdiri di sampingnya. Dengan santainya ia menatap Reina dengan tatapan datar dan salah satu tangannya yang dimasukkan ke saku celana.
"Ngapain lo masih di sini? Jelas -jelas pengumuman kumpul buat ketua kelas udah dari 15 menit yang lalu!" Reina langsung jengkel melihat si ketua kelas XI Otomotif 2 yang menurutnya terlalu santai itu.
"Kalian juga. Kenapa nggak ngingetin dia buat ke aula?" Ia kembali berteriak ke seluruh kelas yang tiba-tiba hening sejak kedatangannya itu.
"Gue ga tau. Ga ada yang denger," jawab cowok si Ketua Kelas mewakili teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Escape
RomanceMasa SMA merupakan masa paling indah di mana kisah cinta lah yang menjadi alur utamanya. Lalu bagaimana dengan masa SMK? Apakah akan ada kisah cinta yang terjebak di antara kesibukan praktek dan segala rentetan laporannya? Dan mungkinkah cinta yang...