15 | Bimbang

59 13 8
                                    

Yahh updatenya telat dua hari nih. Enggak papa ya, mohon dimaafkan😉
Selamat membaca😊

🕌🕌🕌

Reina, Binar, dan beberapa teman perempuan sekelasnya baru saja selesai menunaikan sholat Dzuhur, mereka saat ini masih duduk santai di teras masjid sekolah.

Jam istirahat ke-2 memang lebih panjang dari pada jam istirahat pertama. Jadi Siswa memiliki waktu lebih panjang untuk beristirahat setelah sholat.

"Bin?"

"Hn?" jawab Binar yang sedang menalikan tali sepatunya.

"Gue tadi malem di introgasi sama kaki kadal," ujar Reina membuat Binar tertawa.

"Kaki kadal? Bang Derald maksud lo?" tanya Binar sambil tertawa.

"Siapa lagi," jawab Reina.

"Introgasi tentang apa? Nilai?" tanya Binar masih mengikat tali sepatunya.

"Bukan, bukan itu. Tapi tentang cowok," ujar Reina membuat Binar tertarik dan menoleh pada Reina.

"Tadi malem tiba-tiba gue di suruh ke kamarnya, trus dia bilang kalo dia curiga sama tiga cowok yang deket sama gue?" terang Reina.

Binar berdiri menyuruh Reina beranjak dari tempat duduknya. "Ayo!"

"Kemana?"

"Ceritanya sambil jalan," ujar Binar sambil melangkah meninggalkan masjid.

Reina menjajarkan langkahnya pada Binar. "Aneh kan?"

"Dikit."

"Kok dikit sih Bin?"

"Ya ... Gue gak heran lagi lo di introgasi tentang itu sama abang lo, yakan lo sendiri yang bilang kalau Bang Derald cepat atau lambat bakal tau dan bakal nanya ke lo," jawab Binar membuat Reina terdiam

"Eh, Rein, Dilan gimana?"

Mendengar pertanyaan Binar Reina jadi teringat tentang surat dari Dilan yang beberapa hari Dilan kasih padanya.

"Dia kasih surat ke gue."

"Seriuss?" pekik Binar membuat Reina menganggukkan kepalanya.

"Rein, menurut gue sih lo mending respon Dilan deh. Lo tau gak dia ternyata suka sama lo dari kelas 10, dan baru berani deketin lo sekarang."

"Bin, lo tau kan gue sukanya sama siapa?"

"Iya, gue tau. Tapi lo pikir lagi deh Rein, kalo lo masih kekeh suka sama Dema yang gak punya niatan sama sekali deket sama cewek, lo bisa aja makan ati terus karena lo gak dapet feedback yang baik dari dia. Sedangkan Dilan, dia yang udah berusaha dan berjuang buat dapetin hati lo tapi malah lo abaiikan. Lo gak mau hargai perjuangan dia?"

"Kok lo malah bandingin Dilan sama Dema sih, Bin?"

"Bukan gitu maksud gue, gue cuma kasih saran aja ke lo. Kalo emang lo gak mau yaudah gak usah."

'Binar ada benernya juga, tapikan ... ah gak tau ah gue bingung' batin Reina

Reina dan Binar  berjalan di koridor gedung Archimedes. Mereka berjalan santai melewati  beberapa murid laki-laki yang sedang nongkrong di depan kelasnya masing-masing.

Reina melihat seorang laki-laki yang tidak asing dan beberapa temannya barusaja memasuki kelasnya dengan membawa sebungkus nasi dan botol mizone ditanganya.

'Dema?'

Saat Reina berjalan di depan kelas yang di masuki laki-laki tadi, ia dengan sengaja mengarahkan pandanganya pada laki-laki yang tengah duduk di kursi baris pertama lewat pintu yang terbuka, laki-laki tersebut sedang memakan nasi bungkusnya dengan lahap.

No EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang