Suasana kantin SMK Cakrawala pukul 16.15 terlihat lenggang. Tampak beberapa siswa yang mampir usai ekstrakulikuler ataupun rapat organisasi. Ada juga beberapa siswa yang memang sengaja nongkrong hanya untuk ngobrol.
Di sekian banyak meja dan kursi panjang yang ada di kantin, Reina tampak duduk di depan seorang cowok yang tengah menghabiskan semangkok baksonya dengan lahap.
"Pelan-pelan kali, Gas. Keburu kemana, sih?" ujar Reina yang agaknya risih dengan gaya makan Bagas yang ugal-ugalan.
"Gak kemana-mana. Laper banget gue, Tadi rapat ROHIS nya lama banget," jawab Bagas setelah menyeruput es jeruknya.
"Kayaknya ROHIS itu uang kasnya paling banyak. Masa ngasih konsumsi buat anggota sendiri aja enggak mampu sih," cibir Reina sambil merogoh bungkus chitato di atas meja.
"Bukan perkara duitnya. ROHIS kan rapatnya di dalem masjid. nah, sama pembina enggak dibolehin makan di dalem masjid. Kalo makannya sebelum atau selesai rapat kan mending jajan sendiri-sendiri," terang Bagas yang baru saja menandaskan satu mangkuk bakso.
"Tetep aja pelit," ujar Reina yang tidak mendapatkan respon apa-apa dari Bagas.
"Gas, temen lo yang namanya Dema itu belum punya pacar, kan?"tanya Reina sambil terus menikmati cemilan kripik kentangnya.
"Hmm dia enggak mau pacaran katannya. Kenapa?"ujar Bagas yang membuat Reina terdiam.
"Lo suka sama dia?"tanya Bagas karena tidak mendapatkan tanggapan dari Reina.
"Ya, gitu deh," jawab Reina.
"Gitu deh gimana?. Ngomong yang bener."
"I-Iya, gue suka sama Dema. Bantuin gue deket sama dia ya hehe"ujar Reina menampakkan puppy eyesnya.
" Deket gimana maksudnya?! . Gue kan udah bilang, Dema itu ga mau pacaran. Lo mau pengaruhin dia biar berbuat dosa gitu?"ujar Bagas dengan suara yang sedikit meninggi.
"yaa bukan gitu juga maksud gue, gue juga gak mau pacaran. gue bahkan belum pernah punya pacar. Lo tau sendiri kan," jawab Reina
"iya, terus maksud lo nyuruh gue buat bantuin deket sama Dema apa?"
"ya, gue pengen kenal dia lebih jauh aja, Gas. Gak lebih. Perkara nanti dia mau suka atau enggak sama gue, itu udah urusan yang di atas,"terang Reina pada Bagas.
Reina yakin temanya itu bakal membantunya untuk bisa mengenal Dema lebih jauh. Karena Reina yakin Bagas adalah satu-satunya teman laki- laki yang paling baik dan yang paling Reina percaya selama ini.
"Lo yakin, beneran suka sama Dema?"
"kalo gue gak yakin, gue gak mungkin tanya ke lo. Kalo boleh gue jujur, gue belum pernah ngerasa sesuka ini sama cowok, Gas. Ya emang gue gak pernah pacaran. Tapi kalau cuma deket sama beberapa cowok ya gue pernah. Tapi gue nggak pernah ngerasain perasaan kayak gini sebelumnya," jawab Reina.
"Oke gue coba bantu, tapi gue gak jamin lo bakal deket sama Dema. Dia orangnya cuek banget sama orang yang belom dia kenal, terutama ke cewek. Jadi siap-siap sabar aja lo, " Ujar Bagas mengangguk anggukkan kepalanya.
***
Selepas dari kantin Reina memutuskan untuk pulang. Tiba-tiba Reina teringat sesuatu jika dia harus mengambil berkas untuk rekrutmen anggota OSIS angkatan 21 untuk ia rekap. Reina dengan terburu-buru segera menuju ke ruang OSIS untuk mengambil berkasnya
Pintu ruangan OSIS terbuka dengan tiba-tiba. Kaget, seorang perempuan yang berada di dalam ruangan dengan rambut yang diurai menoleh ke arah pintu, di dapatinya Reina yang sedang melepas sepatunya sambil berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Escape
Lãng mạnMasa SMA merupakan masa paling indah di mana kisah cinta lah yang menjadi alur utamanya. Lalu bagaimana dengan masa SMK? Apakah akan ada kisah cinta yang terjebak di antara kesibukan praktek dan segala rentetan laporannya? Dan mungkinkah cinta yang...