Matahari naik dari arah timur. Waktu telah menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit.
Lima menit lagi bel tanda masuk berbunyi, para murid SMK Cakrawala nampak tergesa-gesa masuk ke kelasnya masing-masing.
Reina yang telah selesai dengan tugas rutinya, piket 5S di depan gerbang sekolah pun langsung menyaut tasnya yang tadi ia letakkan pada kursi pos satpam. Reina bergegas menuju ke kelasnya bersama Sahabatnya.
"Rein, tugas mading lo udah selesai?" tanya Binar menjajarkan langkahnya dengan Reina.
Reina mengangguk,"udah."
"Pasti lo nempelinya pakek nasi ya, ngaku lo," goda Binar mengacungkan jarinya ke hidung Reina.
Reina menepis jari Binar. "Apaan si, masa iya gue nempelin pakek nasi. Aneh-aneh aja," jawab Reina salah tingkah mempercepat langkahnya meninggalkan Binar.
Sebenarnya Reina memang berfikiran sama seperti Binar, mengganti lem dengan nasi. Tapi Reina gengsi untuk mengakuinya.
"Bilang aja iya, hahaha." Binar tertawa melihat tingkah Reina
"Semalem lo ribut gak punya lem terus buat status WA kan? kenapa bisa udah selesai, emang sempet beli lem tadi?" tanya Binar yang berhasil menjajarkan posisinya kembali dengan Reina.
"Semalem si Dilan dateng ke rumah gue."
"Terus?"
"Jadi gini ...."
Flashback on
"Dilan, lo ngapain ke rumah gue jam segini?"
"Hehe ... Sorry, Rein, gue tadi gak sengaja liat story WA lo. Nah kebetulan gue lagi ada di luar, yaudah sekalian aja gue beliin lem "
"Nih lemnya," Dilan menyodorkan lemnya.
" jangan sampe gak selesai madingnya. Bisa-bisa lo dihukum sama Bu Atik hehe." ujar Dilan terkekeh.
"Ya ampunn, lo kok repot-repot segala sih bawain lem ke rumah gue jam segini. Makasih banget lo ini," ujar Reina menerima lem yang diberikan.
"Mau masuk dulu?" tawar Reina kemudian.
"Enggak repot kok Rein, santai aja kali. Emm Gue langsung pulang aja, Udah malem," jawab Dilan sambil tersenyum.
"Gue ganti deh uangnya, gaenak sama lo. Tunggu bentar ...."
"Eh ... eh ... Rein, gausah diganti uangnya," Dilan segera menahan Reina
"Udah santai aja. Sekarang lo kerjain tu mading. Gue cabut dulu," Dilan beranjak dari teras rumah Reina.
Reina menatap Dilan dengan perasaan aneh. Antara senang dan takut. Senang karena akhirnya ia bisa menyelesaikan madingnya dan takut karena Dilan dengan tiba-tiba menjadi peduli padanya.
Flashback off
"Serius?, tapi kenapa dia nyempetin beli lem buat lo?" tanya Binar tidak percaya.
Reina mengendikkan bahu "Ya gue gak tau."
Tak terasa mereka berdua kini telah sampai di depan kelas 11 Kimia 1 bebarengan dengan bel tanda masuk berbunyi. Mereka berdua melangkah memasuki kelas. Lalu duduk di bangku baris kedua.
Reina mengeluarkan madingnya dan beberapa buku dari dalam tasnya.
"Reina," panggil Binar.
"Hm, kenapa?" jawab Reina menolehkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Escape
RomantizmMasa SMA merupakan masa paling indah di mana kisah cinta lah yang menjadi alur utamanya. Lalu bagaimana dengan masa SMK? Apakah akan ada kisah cinta yang terjebak di antara kesibukan praktek dan segala rentetan laporannya? Dan mungkinkah cinta yang...