9 | Curiga

57 15 0
                                    

Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa yang memiliki daya reduksi tinggi, sehingga untuk mengetahui nilai kadarnya dapat dilakukan dengan analisis metode titrasi redoks. Lebih tepatnya yaitu titrasi iodimetri yang dilakukan dengan menitrasi larutan sampel dengan larutan standar iodium.

Jamkos bukan berarti saat ini Reina bisa berleyeh-leyeh sambil ngobrol atau sekedar main HP. Nyatanya saat ini ia sedang berkutat dengan lembaran-lembaran kertas laporan hasil praktikumnya. Ya, praktikum analisis kadar Vitamin C.

"Lo yang ngingetin gue buat ngerjain laporan, tapi lo sendiri belum selesai," ujar Binar sambil meletakkan sebotol minuman nata de coco di samping Reina. Setelahnya, ia meminum minuman serupa miliknya sendiri.

Mereka tengah duduk di gazebo taman perpustakaan dengan Reina yang sibuk menyelesaikan laporan praktikumnya, sedangkan Binar sibuk main ponsel sambil ngemil dan sesekali mengajak Reina ngobrol.

"Hmm semalem Bang Derald telfon, kelamaan ngobrol jadi gak selesai," gumam Reina setelah melirik minuman yang diletakkan Binar.

"Oh gituuu." Binar hanya menanggapi singkat dengan fokus yang tertuju pada ponselnya.

"Eh, Bang Derald udah tau kalo lo suka sama Dema?" lanjutnya kemudian.

"Belum, ga tau mau kasih tau kapan."

"Seminggu lagi Bang Derald pulang. Kalo dia tau sendiri atau tau dari orang lain, ntar disidang lo," ucap Binar sambil tertawa kecil.

"Gue masih tau sendiri pun, tetep kena sidang kali, Bin. Ntar aja. Gue juga belum berani deket-deket sama dia," sahut Reina.

"Eh btw si Dilan PDKT nya gimana? Udah berhasil ngeluluhin hati lo belum?" Tanya Binar.

"Ga penting banget bahas dia. Tapi dia sempet ngasih kue balok ke rumah, malem-malem. Dan gue ga terkesan sama sekali," jawab Reina tanpa mengalihkan pada laporannya.

"Whatt? Kapan? Kok lo enggak cerita sama gue sih? Dia ngomongnya gimana? Terus dia ketemu sam ortu lo nggak?" Binar menghujani Reina dengan rentetan pertanyaan.

"Dua hari yang lalu. Waktu gue salah pencet telfon Dema," jelas Reina tanpa menanggapi semua pertanyaan Binar.

"Wah wah harusnya lo luluh, Rein. Kurang romantis apa coba udah nganterin makanan malem-malem gitu," ujar Binar menggebu-gebu.

"Romantis apanya? Gue gak suka kue balok. Apalagi yang coklat. Meler-meler gitu, yang ada malah bikin eneg. kemaren aja ga tau yang makan siapa," Reina memutar bola matanya, tidak setuju dengan pendapat Binar.

Reina memang dari kecil tidak menyukai coklat. karena menurut Reina coklat itu rasanya pahit dan juga dulu Reina sering sekali mendengar dari mamanya bahwa coklat lah penyebab utama gigi jadi ompong.

"Meler apanya coba? Itu namanya lumer, Rein. Ya ampunn kenapa gak lo bawa ke sekolah aja, sih? Kalo lo gak mau biar gue yang makan."

Reina hanya memutar bola matanya malas.

📑📑📑

Dema mencoba tetap sabar meladeni sikap teman-temanya. Ya, siapa lagi kalau buka si Ari alias 'Mlehoi' dan juga Ryan. Ari dan Ryan selalu merecoki Dema yang sedang serius mengerjakan tugas dari pak Endi, guru Produktif jurusan Otomotif. Entah itu meminjam Tip-ex, bolpoin, penggaris, bolpoin berwarna, dan alat tulis lainya. Benar-benar menyebalkan.

"Dem, pinjem Tip-ex dong," ujar Ryan pada Dema yang duduk disampingnya.

"Gue dulu yang minjem," tukas Ryan tiba-tiba.

"Lo apaan sih, Yan, jelas-jelas gue yang bilang pinjem duluan," balas Ari sambil meraih Tip-ex di genggaman Ryan.

"Tapi yang megang duluan gue!" jawabnya menjauhkan genggaman Tip-ex nya kebelakang tubuhnya lalu ia bawa ke bangku tempat duduknya.

No EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang