7 | Fakta Mengejutkan

122 19 3
                                    

Reina duduk bersisian dengan Amanda di emperan Masjid SMK Cakrawala. Mereka tengah memperhatikan adik kelas calon pengurus OSIS yang tengah memepersiapkan sound system dan mimbar untuk upacara bendera di hari senin ini.

Sesekali mereka mengalihkan pendangan pada beberapa siswa yang berada di dalam masjid. Seperti biasa, anggota ROHIS dan beberapa siswa yang sungguh rajin menabung pahala sedang melaksanakan tadarus bersama.

Bukannya tidak memiliki perikemanusiaan sehingga membiarkan adik kelasnya bekerja tanpa membantu, tetapi inilah tugas mereka. Membiarkan para junior mereka berinisiatif melakukan rutinitas yang biasanya dilakukan oleh pengurus OSIS senior. Termasuk melaksanakan piket 5S

Mereka tidak ikut tadarus juga bukan karena malas atau merasa memiliki cukup banyak pahala untuk masuk surga. Tetapi karena mereka berkewajiban untuk mengevaluasi kinerja adik kelasnya dan memberikan arahan tertentu saja.

Seperti sekarang, Reina dan Amanda tengah membahas tentang kinerja salah seorang junior yang akan mereka laporkan kepada pembina.

"Rein, kalo menurut pengamatan lo gimana, itu yang namanya Amel pasif banget, kan? Kinerjanya kurang," tanya Amanda kepada Reina yang tampak sedang memerhatikan sesuatu, atau mungkin seseorang.

"Hmm iya. Keliatan banget kalo dia itu cewek manja," ujar Reina menanggapi Amanda. Pandangannya masih terfokus pada satu titik.

Amanda yang melihat tatapan Reina tidak terarah kepadanya merasa heran. Merasa heran kenapa si sekretaris OSIS itu tampak memerhatikan sesuatu dengan mata berbinar dan muka memerah.

"Rein, lo dari tadi ngeliatin apa, sih?" tanya Amanda dengan kening berkerut.

"Aduh, Man. Kok gue deg-degan gini ya kalo ngeliatin dia," jawab Reina masih memperhatikan beberapa siswa yang sedang memakai sepatu di teras masjid.

"Hah! Lo ngeliatin siapa, sih? Sampe segitunya," ujar Amanda dengan suara cukup keras.

Amanda ikut melihat pada beberapa siswa yang mulai meninggalkan masjid. Mungkin mereka akan bersiap mengikuti upacara, anggota ROHIS yang lain juga nampak sudah selesai tadarus.

"Sttt jangan keras-keras kali, Man. Nah, dia udah pergi," ujar Reina masih memperhatikan kepergian seseorang yang dari tadi ia perhatikan secara terang-terangan.

"Gue tadi ngeliatin Dema. Kayaknya gue suka sama dia, deh. Menurut lo dia orangnya gimana?" terang Reina kepada Amanda. Ia tampak begitu antusias.l

"Ehh hmm Dema ... dia kayaknya orangnya baik kok. Lo lihat sendiri, kan. Tadi dia sama temen-temennya ikut tadarus sama anggota ROHIS," jawab Amanda sedikit ragu.

"Iya. Gue mikirnya juga gitu. Yah walaupun awalnya gue agak sebel sama dia, sih," ujar Reina masih dengan mata berbinar senang. Yeahh sepertinya ia sudah yakin kalau ia menyukai Dema.

"Yaudah. Ke lapangan yuk. Kayaknya bentar lagi udah mulai baris tuh," ajak Amanda sambil menunjuk siswa siswi SMK Cakrawala yang mulai memasuki lapangan upacara.

🔔🔔🔔

Upacara bendera di senin pagi yang sangat cerah itu sudah selesai. Namun siswa siswi belum dibubarkan. Pembina kesiswaan tampak memberi wejangan kepada siswa-siswi kelas 10, sedangkan kelas 11 dianggurkan begitu saja.

Berbeda lagi dengan siswa-siswi yang melakukan pelanggaran. Mereka tampak berada di barisan terpisah dan bersiap mendapatkan hukuman dari pembina kesiswaan ataupun OSIS senior.

Pandangan cowok tinggi itu terarah pada seorang sahabatnya yang sedang diinterogasi oleh seorang anggota OSIS. Ia menatap Ari yang tampak frustasi di depan cewek dengan rambut diekor kuda itu.

No EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang