Aderald Radmilo E.
Nanti malem gue tunggu di tempat biasa.
Harus dateng!!.Read.
***
Sore ini Reina akan ikut jalan-jalan bersama abangnya.
Reina mengenakan atasan kaos hitam yang di padankan dengan rok pendek berwarna mocca. Reina bergegas menghampiri abangnya yang sudah menunggu di ruang tamu bersama Iqbal."Ayo bang," ujar Reina pada Derald.
"Gilaa, ternyata lo bisa cantik juga," ejek Derald.
"Kalau kayak gini kan gue gabakal malu ngajakin lo," sambunya lagi.
"Jadi sebelum-sebelumnya gue jelek, gitu?"jawab Reina memanyunkan bibirnya.
"Udah udah ditunda dulu berantemnya, ayo berangkat biar nanti pulangnya gak kemaleman. Nanti lo di marahin sama nyokap lo, gara-gara ngajakin Reina maen sampe malem," potong Iqbal berdiri lalu menatap Derald.
Derald yang masih menahan tawanya melihat ekspresi Reina hanya mengangguk menjawab Iqbal, lalu berjalan menuju arah pintu di ikuti Iqbal dan Reina yang terakhir.
***
"Udah lo hubungin kan dia, Der?"
"Udah gue chat tadi siang."
"Di bales sama dia?"
"Lo tau sendiri lah dia kalo di chat cuma di read doang gak pernah dia bales, tapi tenang aja dia gak bakal bisa nolak permintaan gue."
Di dalam mobil Reina duduk di kursi belakang masih dengan wajah malasnya karena dari tadi dirinya tidak diajak mengobrol.
"Diem aja, Rein? Kenapa?" ucap iqbal yang melihat Reina dari kaca depan.
"Abang bercanda kali, Rein. Gausah ngambek kek gitu nanti cantiknya ilang," sambung Derald.
"Lo itu adek abang yang paling cantik," ujarnya lagi.
Reina hanya memutar bola matanya dengan malas. Jelas saja ia adiknya yang paling cantik, orang adik abangnya cuma dia seorang.
"Oh ya, mau ngajak siapa jadinya dek?" tanya Derald ramah.
"Binar."
"Ok, jangan marah dong dek, abang minta maaf deh."
"Bodoamat."
"Gini deh, kan lo belom punya pacar. gimana kalau nanti abang kenalin sama temen abang?"
"Gak, gak mau!" jawab Reina cepat
"Yakin? Dia orangnya baik lho, ganteng, dewasa, rajin, tanggung jawab, ramah lagi. Gak bakal nyesel emang?"
"Gak peduli, mau ramah, ganteng, baik, bertanggung jawab. Bodoamat."
"Yahh, kita liat nanti aja."
***
Setelah menjemput Binar. Mereka
akhirnya berhenti di salah satu caffe yang nampak ramai oleh pengunjung.Reina dan Binar keluar dari mobil dan langsung menuju salah satu spot foto yang ada di caffe tersebut.
"Dek nanti kalau cari abang di meja nomor 24 ya," ujar Derald pada Reina
"Oke bang."
Setelah puas berfoto-foto akhirnya Reina dan Binar duduk di ayunan yang berada di taman caffe tersebut.
"Untung aja kemarin Kak Derald pulang ya, Rein. Lumayan lah jadi moodbooster buat lo." Binar berujar sambil memainkan handphonenya.
"Iya. Lumayan lah walaupun cuma 2 hari di rumah," jawab Reina yang juga memainkan handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Escape
RomanceMasa SMA merupakan masa paling indah di mana kisah cinta lah yang menjadi alur utamanya. Lalu bagaimana dengan masa SMK? Apakah akan ada kisah cinta yang terjebak di antara kesibukan praktek dan segala rentetan laporannya? Dan mungkinkah cinta yang...