019

2K 175 8
                                    

Happy Reading




Pagi ini Jaerin sedang berada di dapur memasak sarapan untuk dirinya dan Soobin. Ditemani oleh ocehan Soobin yang meminta maaf pada Jaerin perihal masalah tadi malam.


"Rin, lo beneran marah sama gue?"


"Lo masih marah sama gue?"


"Jawab anjir, Jaerin!"


Dan masih banyak lagi ucapan permintaan maaf Soobin pada Jaerin yang sama sekali tak Jaerin jawab sepatah kata pun.



"Rin, maaf elah. Nggak lagi-lagi deh gue bangunin lo yang udah tidur. Biar aja lo tidur pake gaun segede dosa gue."


Jaerin membawa dua porsi sarapan ke meja makan. Gadis itu menatap nyalang ke arah Soobin yang masih-masih saja meminta maaf.


Berisik.


"Diem, dan makan sarapan lo." ucap Jaerin lalu memasukkan seseondok makanan ke dalam mulutnya.


Soobin yang sudah kesal dengan Jaerin ditambah harum lezat makanan yang tercium jelas oleh indera penciumannya pun memilih mengikuti perintah Jaerin. Ia makan dengan tenang.


Dan breakfast kali ini lagi-lagi hanya suara gesekan antara sendok dan piring yang terdengar. Jaerin masih terlalu malas untuk sekedar berbincang ringan.


"Gue aja deh yang cuci piring." usul Soobin saat selesai dengan sesi breakfast, Jaerin menoleh tanpa ekspresi lalu mengangguk.


Jaerin memilih untuk duduk santai di ruang tengah menonton tv. Ternyata di saluran tv Korea tak ada sikembar botak yang tak lulus-lulus tk itu. Kartun kesukaan Jaerin.


Saat masih memindah-mindah saluran tv, Soobin yang sudah selesai dengan kegiatan mencuci piringnya pun menyusul Jaerin lalu duduk di sebelahnya.


"Rin, betah banget siii marah ke gue nya??"


"Apaasih deket-deket, minggir sana! Sofa masih banyak yang kosong, tuh." Jaerin mendorong tubuh Soobin agar menjauh darinya.


"Gue kabulin satu permintaan lo deh, tapi abis itu lo maafin gue. Nggak enak tau diem-dieman gini." pasrah Soobin.


Jaerin terlihat berpikir dengan keinginannya.


"Beliin gue lip tint dulu, ntar gue maafin." ucap Jaerin.


"Gue? Ikut lo beli lip tint gitu?" ucap Soobin menunjuk dirinya sendiri.


"Iya lah, kan lo yang bayarin."


"Males ah, lo kalau beli begituan mahal banget. Kan sayang duit gue."


"Oh yaudah." Jaerin bangkit dari duduknya, tetapi kembali ditarik Soobin duduk.


"Iya-iya, yuk beli yuk." Soobin manrik tangan Jaerin kembali agar berdiri.


"Ya ganti baju dulu kali bin, masa pergi gue cuma pakai kolor gini." Jaerin pergi mengganti pakaiannya.


Mengganti pakaiannya hanya dengan kaos dan rok pendek. Tak lupa ia menguncir rambutnya serta memakai bedak dan juga lip tint agar tak terlihat pucat.


Jaerin keluar dan menemukan Soobin yang sudah duduk di sofa dengan pakaian yang lebih rapi.


Jaerin menggandeng tangan Soobin dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. Ya siapa sih yang nggak seneng kalau beli sesuatu tapi dibayarin?


L.O.V.E-Choi Soobin[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang