Happy Reading!♡
Jaerin Pov.
"forgive me. don't leave me, Choi Jaerin."
gue cuma bisa mematung dan tutup mata ditempat.
gue harap, ini semua hanya sekedar haluan gue.
pelukan ini, aroma ini, hembusan nafas hangat ini yang selama hampir 1 minggu terakhir gue hindari, sekarang semua itu terasa sangat jelas diseluruh indera gue.
genggaman gue ke Rara semakin erat, gue mencoba menahan semua air mata gue supaya nggak jatuh, lagi.
"gue minta maaf, Jaerin. gue salah ambil keputusan. dan sekarang gue nyesel, nyesel banget. please maafin gue, Rin."
Soobin, dia kembali datang lagi ke gue setelah berhasil membuat hati gue berantakan, amat sangat berantakan.
"aku udah maafin kamu, Bin." gue berusaha ngelepas pelukan Soobin, dan berhasil.
gue balik badan menghadap ke Soobin, udah ada sungai kecil di pipi dia.
"makasih, Rin. makasih banget lo udah mau maafin gue. gue pikir lo bakal benci banget ke gue karna omongan gue tempo hari yang lalu."
"tapi, kayanya kamu lupa nama aku deh. aku Kang Jaerin, bukan Choi Jaerin."
"enggak! lo itu tetep Choi Jaerin. Choi Jaerin milik Choi Soobin, selamanya!"
gue senyum ke Soobin.
"kamu nggak boleh egois. aku bukan lagi punya kamu."
"sebegitu bencinya lo sama gue, Rin?"
"aku nggak benci sama kamu, sama sekali nggak benci kamu sedikit pun. tapi aku kecewa sama kamu, Bin. sangat amat kecewa."
raut wajah Soobin yang awalnya sedikit bahagia karna dia gue maafin , sekarang berubah sebaliknya.
"gue tau gue emang bodoh, Rin. mungkin gue pantas dapat gelar orang terbodoh, tertolol, terbego sedunia karna percaya sama omongan orang lain tanpa cari tau dulu masalahnya lebih dalam."
"gue minta maaf banget sama lo kalau gue ngecewain lo, hancurin hati lo, dan buat lo sakit hati. tapi, apa nggak bisa lo kasih gue kesempatan ke dua, Rin? gue janji bakal jaga lo. hati lo, dan juga Rara sepenuh hati. gue nggak bakal bikin lo sakit hati lagi, gue bakal kabulin semua permintaan lo asal lo mau kasih gue kesempatan ke dua, Jaerin. please, kasih gue kesempatan ke dua."
Soobin genggam tangan gue erat banget, tapi gue lepas perlahan-lahan.
"mulut mu adalah harimau mu. kamu harus ingat-ingat terus kata itu. dan kamu nggak bakal jilat air ludah mu lagi 'kan, Bin? kamu bilang sama aku kalau kamu bakal kabulin semua permintaan aku?"
Soobin ngangguk dengan air mata yang masih berjatuhan.
"aku nggak minta banyak. aku cuma minta satu permintaan. mungkin ini permintaan terakhir aku? haha."
gue hapus air mata Soobin pake ibu jari gue.
Soobin tutup mata waktu telapak tangan gue nyentuh pipi dia.
"let me go."
satu kalimat itu mampu buat Soobin yang tadinya tutup mata sekarang membulat sempurna.
"let me go, Choi Soobin." gue ngulain kata gue lagi.
dengan cepat tangan gue yang masih nempel di pipi dia, dia pegang. erat banget.
"No! I never let you go, Choi Jaerin! never ever!" kata Soobin penuh penekanan di setiap kata nya.
"Soobin, mungkin kita emang enggak ditakdirkan buat bersama. aku dan kamu mungkin adalah sebagian dari scenario Tuhan yang ditulis untuk saling menjaga satu sama lain. tidak untuk selamanya, namun hanya untuk beberapa saat. dan itu semua berakhir sekarang. kamu kembali menjadi Choi Soobin yang dulu, begitu pun dengan aku. aku menjadi Kang Jaerin yang dulu. aku dan kamu sebelum bertemu dan saling mengenal."
"memang nggak mudah buat jalanin itu semua. nggak mudah juga buat ngelupain semuanya. walau cuma sebentar, aku dan kamu udah membuat sebuah kenangan yang indah sekaligus menyakitkan."
"disini nggak cuma kamu yang tersakiti. aku juga tersakiti. Tuhan menciptakan semua di bumi ini berpasang-pasangan namun berbeda sifat maupun ciri. ada laki-laki dan ada juga perempuan. ada siang ada malam. ada terang dan ada gelap. ada jauh ada dekat. ada senang ada sedih. scenario yang tuhan buat nggak selalu berakhir dengan bahagia, tetapi juga ada menyakitkan. karna semuanya nggak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita minta. kita nggak bisa protes ke Tuhan tentang scenario yang udah tuhan buat. kita hanya bisa melakukan semua scenario-Nya."
"jaga diri baik-baik. jangan lupa makan tepat waktu. jangan ngelewatin sarapan. kurangin minum soda dan jangan makan fast food. vitaminnya jangan lupa diminum biar kamu nggak lemes waktu latihan atau perform. jadi laki-laki yang baik. jangan suka nyusahin orang lain. sering-sering jenguk orang tua kamu, jangan buat mereka nunggu kamu. jadi leader yang baik dan bijak buat semua nya."
"sekali lagi makasih buat semuanya. makasih udah hadir di kehidupan aku walau cuma sesaat. maaf kalau aku pernah bentak kamu, mukul kamu, nyusahin kamu, nyakitin kamu selama ini."
"aku pergi dulu."
gue ngelepas genggaman tangan gue sama Soobin.
gue gandeng Rara masuk ke pesawat.
setelah duduk di pesawat, gue cuma mikirin satu hal dan meyakinkan diri gue sendiri kalau gue bisa.
satu hal yang sulit banget gue lakuin.
'gimana caranya gue ngelupain lo, Choi Soobin?'
END
🐣🐣🐣
selesai juga akhir nya!!!!
maaf nggak happy ending:(aku juga mau bilang makasih udah baca dan dukung L.O.V.E-Choi Soobin!♡
makasih juga buat kalian yang pernah kasih semangat buat aku.
maaf juga baru bisa kabulin permintaan double up kalian cuma satu kali.
maaf juga nggak kabulin permintaan happy ending kalian.
I Love You!!♡
e-eh wait.
MANA SUARANYA YANG MINTA BUATIN SEQUEL??!!!!
vote dan coment sebanyak-banyak nya kalau kalian mau aku buat sequel L.O.V.E-Choi Soobin!♡

KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E-Choi Soobin[✔️]
Fanfic[COMPLETED✔️] [REVISION] "forgive me. don't leave me, Choi Jaerin." -Choi Soobin. [Sedang di revisi besar-besaran. TIDAK mengganti alur ataupun cast, hanya MENAMBAH beberapa bagian yang kurang dan MENGGANTI beberapa bahasa dalam cerita.] warning! #b...