035

1.9K 171 83
                                    

Happy Reading!

Jaerin Pov.

"Rin, Jaerin!" gue noleh males ke Taeya.

"apa?"

"lo kenapa sih? habis balik jemput Rara kok lo jadi bengong mulu sih?" gue cuma geleng kepala.

gue ngeliat jam yang ngelingkar di pergalangan tangan gue.

"udah mau jam 7 malem, ntar lo tutup aja cafe nya. gue mau balik dulu, nggak enak badan." gue ambil tas gue terus keluar ruangan.

"Rara, pulang dulu yuk." gue nyamperin Rara yang duduk di deket kasir.

"yuk, Mah." gue gandeng tangan Rara masuk ke mobil.

"Mamah kenapa dari tadi diem mulu?"

"Mamah nggak papa kok, cuma nggak enak badan aja." gue senyum tipis ke Rara.

"ntar Mamah harus makan banyak terus minum obat! biar cepet sembuh."

"iya."

obrolan di dalem mobil cuma sampai di situ.

nggak ada obrolan lain sampai di Apart.

gue noleh ke samping, Rara udah tidur.

gue keluar mobil terus ke pintu Rara dan gendong Rara sampai ke Apart.

waktu gue buka pintu Apart, hal pertama kali yang gue liat adalah Soobin yang baru duduk di sofa.

"Rara tidur?" pertanyaan Soobin nggak gue jawab, gue langsung ke kamar Rara dan naruh Rara di kasur nya.

gue lepasin sepatu sama gantiin Rara baju.

gue ambil handuk kecil di lemari Rara terus gue basahin buat ngelap muka Rara.

selesai semuanya, gue keluar dari kamar Rara.

Soobin, dia masih di posisi tadi. duduk di sofa.

"Rin." gue berhenti jalan, tapi enggan buat nengok ke Soobin.

"kita harus ngomong."

"nggak ada yang perlu di omongin lagi. gue capek, mau tidur." gue masuk ke kamar dan nutup pintu kamar nya.

gue naruh tas di kasur dan ambil baju ganti.

gue bersihin make up gue, dan pergi mandi.

keluar dari kamar mandi, Soobin udah ada di atas kasur.

waktu gue mau ambil hp yang ada di samping dia, tangan gue dia tarik.

karna gue nggak siap, jadi gue oleng ke atas kasur.

"ck, apasih!"

"sekarang mau lo apa?" Soobin ngeliatin gue, muka dia datar banget.

dia nanya gue, gue mau apa. bukannya seharus nya gue yang tanya ke dia, dia maunya apa.

dia ngilang 1 bulan, nggak ngeliatin batang hidung dia, bahkan nggak pernah kasih kabar ke gue.

"harusnya yang tanya itu gue, lo mau nya apa? ngilang satu bulan nggak ada kabar, eh tau-taunya udah gandengan sama cewe lain. nggak inget lo udah punya istri sama anak?"

"setidaknya gue nggak kaya lo, nggak punya malu. udah tau punya suami, eh malah peluk-peluk cowo lain, di pinggir jalan pula. murahan."

gue tutup mata denger omongan Soobin barusan.

gue mati-matian nahan air mata yang saat ini kalau gue kedip sekali aja bakal jatuh, gue berusaha nahan semua nya waktu natap mata Soobin.

"asal lo tau, gue selama ini sabar waktu lo pergi dari Apart bilang nya kerja dan bakal balik lagi. tapi nyatanya, gue udah nunggu lo selama satu bulan bin, denger baik-baik, satu bulan gue nunggu lo dan berharap lo balik lagi ke Apart dan meluk gue sama Rara. jangankan buat balik lagi ke Apart, sekedar ngirim chat tentang nanya kabar aja lo nggak pernah. Bin, setiap malem sebelum tidur, gue selalu berharap kalau gue dapet notifications dari chat lo, tapi nyatanya? enggak pernah!"

L.O.V.E-Choi Soobin[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang