021

2K 160 16
                                    

Happy reading





Jaerin tengah berada di Apartemen Taeya. sudah dua hari ia berada di tempat itu. Sedikit cemas karena Soobin belum memberinya kabar dari kemarin.


Yaa gadis itu maklum karena mungkin saja jadwal Soobin sangat padat sekarang menjelang debut. Tapi gadis itu tak menyangkal pula jika dirinya sebal, masa hanya untuk mengirimnya pesan singkat saja tak ada waktu?


Ingatkan Jaerin untuk membeli saham BigHit besok.


"Woi, ngapain sih bengong mulu?" Taeya melempar bantal pada Jaerin, dan tepat mengenai wajah yang dilempar.


Dengan perasaan yang sangat jengkel, Jaerin melempar kembali bantal itu dan mengenai Taeya.


"Santai dong ngelemparnya, kenceng banget tau nggak?!" protes Taeya.


Ya memang Taeya sadar dirinya yang memulai perang ini, tapi ya Jaerin tak bisa seenak jidat melemparinya dengan bantal dengan sangat kencang hingga tubuhnya sedikit mundur.


"Kan elo yang mulai duluan, mana kena muka gue lagi. Kalau sampai jerawatan gimana?"


"Yeeuu, muka kayak pantat panci gosong emaknya Hana aja belagu amat!" ucap Taeya.


Hana yang mendengar nama beserta sang Ibunda ikut-ikutan disebut pun tak terima. Ia mengapit kepala Taeya dengan lengannya.


"Gue nggak ikut-ikutan ya, kenapa Emak gue lo bawaa-bawa?" ucap Hana tak terima.


Taeya terbatuk-batuk karena lehernya yang diapit oleh lengan Hana, gadis itu menepuk-nepuk lengan yang mungkin jika dibiarkan 5 menit lagi mampu membawanya bertemu dengan Tuhan.


"Apasih, nggak ada juga yang bawa-bawa emak lo. Berat."


Saat Taeya melihat sebotol bedak bayi di meja nakasnya, sebuah ide jail melintas di otaknya. Segera gadis itu ambil bedak tersebut dan mengeluarkan isinya hingga memenuhi telapak tangannya. Tanpa ragu gadis itu mulai mengotori wajah Hana dengan bedak di tangannya.


Hana yang matanya sedikit kemasukan bedak pun mengedipkannya beberapa kali. Saat dirasa sudah tak ada yang mengganjal dimatanya, ia membuka mata dan sudah tak lagi menemukan Taeya.


Pemilik Apartemen itu sudah tertawa puas di ruang tengah. Suara tawanya mungkin bisa didengar seluruh orang yang berada di lantai yang sama.


Sedangkan Hyera yang sedari tadi hanya ikut tertawa, kini menatap sendu bedaknya yang mungkin habis jika dimainkan oleh kedua temannya.


"Bedak ketek gue." ucap Hyera lirih.


"Ewwhh! Orang mah pake deodorant buat ketek, lah elu?!" ucap Jaerin sebelum pergi mengikuti Taeya dan Hana.


Saat keluar dari kamar, ia mnemukan Hana dan juga Taeya sedang bermain tembak-tembakan air di kamar mandi. Ia pun memilih uuntuk pergi ke ruang tengah merebahkan diri di sofa lalu memejamkan matanya.


"Heran gue, mereka lupa umur apa gimana sih?" suara Hyera tepat di telinga Jaerin, membuat kedua mata Jaerin membuka sempurna.


"Merinding! Harus banget ngomongnya di selebah telinga gue banget?" Jaerin merampas pop corn yang berada di pelukan Hyera lalu memakannya.


Hyera mengganti channel tv, yang sebelumnya menayangkan Tayo menjadi berita.


"Nonton apaan sih? Bagusan juga Tayo." uap Jaerin sinis.


L.O.V.E-Choi Soobin[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang