Voice : [ The Lie ]

2.2K 214 0
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author POV

    Jimin menatap sekali lagi bangunan besar bertingkat di hadapannya yang berdiri dengan kokoh dan berwarna biru muda.

" Hyung, Jurusan sastra ada di gedung 1D. 3 blok dari kantin dan 4 gedung dari gedung jurusanku jadi kalau ada sesuatu kau bisa datang ke kelasku " ucap Taehyung tersenyum simpul pada sang kakak.

Sulung tuan Park itu mengangguk mengerti,menuliskan aksara pada kertas kosong dan memberikannya pada Namja itu.

-----

Kau bisa kembali ke kelasmu Tae

-----

" Baiklah kalau begitu, hari ini aku pulang larut jadi Namjoon Hyung akan menjemputmu "

Taehyung melangkah menjauh dari Jimin,melambaikan tangan sambil tersenyum kotak dengan lebar tanpa mempedulikan orang-orang yang berhilir mudik melihatnya aneh.

Sekarang Jimin akan berkuliah, berkat ia mengikuti tes dan jangan lupa jika Namja Park itu memiliki IQ yang tinggi maka tak akan sulit baginya untuk mendapatkan beasiswa.

Ia memilih jurusan sastra,karena dia bermimpi untuk menjadi seorang yang hebat dengan karya tulisnya. Tak apa dia tak bisa berucap lisan, yang terpenting adalah dia dapat menunjukan dirinya lewat aksara.

Banyak mimpi yang ia harapkan seperti..menjadi seorang penulis cerita yang karyanya di terbitkan lalu menjadi adaptasi sebuah film dan terkenal dan di akui orang banyak.

" Kau kakaknya Taehyung ya? " Tanya seseorang sambil terkekeh dengan angkuh di hadapan Jimin.

Namja Park itu tak mempedulikannya,dia melanjutkan jalannya yang sempat terhenti namun tubuh itu di tarik secara paksa hingga terhuyung dan jatuh di lapangan membuat banyak pasang mata menatapnya terkejut.


JeunYoo menatapnya sinis lalu menuangkan segelas air mineral yang berada di botol genggamannya.

Tubuh itu basah,Jimin hanya bisa diam sambil menunduk karena di tertawa kan. Rasanya dia berharap menjadi tuli saja karena hinaan itu semakin terdengar jelas dan bagai role film yang terputar di otaknya.

" Mau adik dan kakak sama saja, sama-sama pantas di hina. Ck, miris sekali hidupmu Park"

"..."

" Kenapa kau tak bicara? Ah aku lupa..kau kan bisu ya? Mau berkuliah tapi tak bisa bicara. Maaf saja Park Jimin-ssi, kami tak menerima orang cacat sepertimu " dengan angkuhnya Namja bermarga Lee itu membuang botol kearah kepala Jimin dan meninggalkannya.

" Kau tak apa-apa? " Seseorang datang dengan wajah khawatir lalu membantu Jimin berdiri.

Namja Park itu tak berucap apapun,hanya diam memperhatikan orang di hadapannya ini yang sedang asik mengelap tubuh Jimin dengan sapu tangan merah miliknya yang kini sudah basah akibat air.

" Namaku Jung Hoseok,kau cukup memanggilku Hoseok atau Hobi saja " orang itu memperkenalkan dirinya sambil menatap Jimin yang masih diam mematung.

-----

Namaku Park Jimin

-----

Tulis Jimin pada kertas lalu memberikannya pada Hoseok.

" Oh, jadi namamu Park Jimin ya? Ku dengar kau adalah kakaknya Park Taehyung "

Namja Park itu mengangguk,membenarkan pernyataan Hoseok tentang pertanyaan yang ia lontarkan.

-----

Kau mengenal Dongsaengku?

-----

" Tentu saja! Dia terkenal karena cerdas di Universitas ini namun sifatnya seperti es batu yang berjalan. Kesan pertama ku melihatnya adalah Pria Mahal Senyum dan aku juga berfikir kenapa dia hanya menempel pada Jungkook sang atlet Taekwondo Universitas " ucap Hoseok sambil mengingatnya sekilas tentang Kim Taehyung yang ia ketahui.

.
.
.

" Apa kau berbohong padaku Hyung? "

Taehyung menatap kakaknya yang hanya diam membaca buku tebal di atas meja belajar,tak mempedulikan pertanyaan sang adik.

" Hyung! Apa benar kau di bully oleh temanku tadi pagi dan ia menyirami tubuhmu dengan air?"

-----

Tidak, aku tak di bully. Gwaenchena.

-----

Taehyung menghela nafas pasrah,berjalan ke arah pintu keluar kamar sang kakak sambil memperhatikan ponsel pintarnya yang kini menampilkan photo sang kakak yang hanya terdiam duduk di lapangan dengan wajah sakartis dan kerumunan orang-orang di sekitarnya.

' kenapa kau berbohong padaku dan mengatakan padaku kalau kau baik-baik saja? Kenapa kau tak berterus terang padaku Hyung?' batinnya sambil menatap pintu itu nanar dan menjauh menuju kamarnya.

🐨

  Jimin udah bohong sama Tae..gimana ini(?)

Tungguin next Chap ok? Jan lupa tinggalkan jejaknya:V

-RMBiggestFanGirl

VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang