Flashback
Jimin menatap jendela kamarnya yang tampak berembun karena suhu beku di luar sana, dapat terlihat jelas beberapa butir salju yang jatuh dan memenuhi tanah.
Hari ini adalah hari ke 6 libur sekolah selama musim dingin, namun ia sudah sangat bosan berada di rumah. Tak banyak yang bisa ia lakukan, terlebih lagi ruang baca di ruang tamu sedang mengalami renovasi.
Awalnya ia pikir liburan tahun ini akan semenyenangkan tahun lalu, bisa menghabiskan waktu di rumah Uncle Shin sambil memanen tomat Cherry yang matang. Dan biasanya Ahjumma Kang akan membawakannya segelas susu coklat hangat sebagai upah karena telah membantu di ladang buah dan sayur milik saudaranya itu.
Ah,Jimin rindu sekali saat-saat itu..
" Chim Hyung! Teropongku sudah datang, nanti malam kita bisa melihat bintang bersama " tiba-tiba suara teriakan seseorang sambil menggedor-gedor pintu membuat Jimin terkejut, ia memutuskan untuk meraih sticky notes lalu membuka pintu . Melihat persepsi adiknya yang tengah memamerkan sebuah benda berlensa sambil tersenyum lebar.
Benarkah? Teropongnya sangat bagus Tae, tapi memangnya malam ini akan ada bintang?
" Pasti ada hyung! Lagipula kata Appa tanggal ini akan ada hujan meteor, pasti akan banyak bintang yang bisa di lihat dengan teropong ini "
Jimin mengangguk kecil membenarkan, memang ada beberapa stasiun televisi memberitakan tentang peristiwa jatuhnya meteor yang akan terjadi di sekitar Busan, Daegu dan Seoul.
Kalau begitu, nanti malam kita saksikan bersama-sama, ne?
Taehyung membuat gestur oke dengan tangan kirinya, terkikik senang dan menuruni tangga sambil berteriak memanggil Eommanya.
Adiknya itu, dasar Taehyung.
.
.
." Tidak! Pasti akan ada, Chim Hyung dan aku akan menunggu bintang! "
" Tapi Tae...ini sudah sangat malam dan suhu benar-benar dingin sayang "
" Tidak! Aku dan Chim Hyung akan tetap di sini menunggu bintang! " Tegas bocah berumur 8 tahun itu memeluk teropongnya, matanya berkaca-kaca, dan tampak pipinya sudah memerah karena marah.
Nyonya Park tak bisa melarang si bungsu untuk menghentikan kegiatannya, tapi kalau dirinya tak bertindak mungkin saja 2 anaknya akan membeku di luar rumah. Bayangkan saja, mereka berdua sudah berdiri di halaman rumah sejak pukul 7 dan sekarang memasuki pukul 10 malam.
" Jimine, bujuk adikmu ya. Ini sudah malam,kau juga kedinginan kan sayang? "
Anak itu mengangguk, ia tak berbohong kalau kini ujung jari-jarinya sudah memutih dan mati rasa. Jaket tebal dan selimut bahkan tak bisa menghangatkan tubuhnya sama sekali.
Aku akan mencoba bicara padanya, Eomma bisa masuk duluan dengan Appa.
Kedua pasutri itu mengelus lembut pucuk kepala sang sulung lalu melangkah menjauh memasuki rumah. Menyisahkan mereka berdua dimana hanya Park Taehyung saja yang tetap ingin berada di posisinya.
Jimin mengelus punggung adiknya, meminta agar bocah itu memperhatikannya. Ia menuliskan sesuatu dan menyodorkannya pada Taehyung.
" Tapi Hyung, aku ingin melihat bintang. Bukankah Hyung juga sudah berjanji jika kita akan melihatnya bersama-sama? " Tanya si bungsu mengigit bibirnya, ketara sekali menahan tangis.
Jimin tersenyum manis, memeluk adiknya dengan hangat lalu mengangguk. Menunjukan angka 7 dengan kedua jarinya, menandakan ia hanya memberikannya waktu 7 menit lagi untuk menunggu bintang.
Taehyung mengangguk lalu kembali menatap langit malam, mencari bintang dengan teleskop nya.
" Hyung!! Ada bintang " teriak bocah itu heboh, menunjuk cahaya yang melesat dengan kecepatan di atas rata-rata membelah angkasa.
Tak hanya satu, tapi puluhan meteor lain juga jatuh dengan cahaya biru yang di sebabkan terbakarnya batuan karena gesekan atmosfir. Jimin menahan nafasnya, matanya membulat dengan mulut yang setengah membuka karena terpukau.
Indah, indah sekali.
Pemuda berumur 12 tahun itu menatap adiknya yang mematung menatap langit, tersenyum lebar dengan nafas teratur.
Kalau dengan melihat bintang kau bisa tersenyum seperti ini, maka Hyung akan berusaha menjadi bintang untuk tetap membuatmu bahagia.
___
HoHoHo, akhirnya setelah sekian lama. Park bisa rilis Chapter lagi untuk Voice:')
Bagaimana? Apaga semuanya senang?? Semoga comeback Park kali ini tidak mengecewakan ya!
Inget pesan di chapter sebelumnya? 100 vote with 100 Coment to next chapter. Bborahe!
- Park Carissa
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice
FanfictionKalau Jimin punya satu keinginan, yang ia harapkan mungkin hanya sebuah kebahagiaan kecil. Senyuman itu mungkin bisa membohongi banyak orang, tapi tak di pungkiri pula kalau hatinya pilu terasa sesak. Memberikan satu hal yang ia punya, satu hal yang...