Dimas Van Dijk: Elizabeth Brouwer

4.1K 189 133
                                    

Elizabeth Brouwer. Lizabeth begitu orang-orang memanggilnya. Memang terkenal akan kecantikannya. Bagaimana tidak? Tubuh semampai, rambut pirang bergelombang serta mata biru yang cantik. Memang seperti pengambaran teh Risa dibukunya. Valeri benar-benar tidak menyangka akan melihat Elizabeth secara langsung

Kedua kalinya, Valeri melihat Lizabeth. Meskipun Valeri pernah melompat waktu dan pernah satu sekolah dimasa lalu,tapi dia tidak begitu akrab dengan gadis pemilik rambut pirang bergelombang ini. Karena gadis itu memang menjaga jarak darinya. Dia lebih banyak mengetahuinya Elizabeth melalui cerita-cerita Dimas tentangnya selama ini. Betapa terkejutnya dia ketika mengetahui Elizabeth ada disekolah barunya ini. Menjadi kakak kelasnya bahkan. Ternyata takdir tidak hanya mempertemukannya dengan Dimas tetapi dengan izabeth pula.

Dan hari, dia tengah mengintip Lizabeth yang sedang duduk di sebuah kursi taman sendirian. Elizabeth asli nyatanya lebih cantik dari yang Dimas katakan. Bahkan jauh lebih cantik dari dirinya sendiri. Elizabeth terlihat lebih cocok bersanding dengan Dimas kebanding Valeri. Mereka sama-sama tinggi dan terlihat serasi.

Tak lama kemudian sesuatu yang mengejutkan terjadi. Dimas menghampiri Lizabeth dan mereka tampak akrab. Sesekali Dimas tersenyum dan tertawa. Ternyata Dimas tidak hanya memperlakukan dirinya sebagai gadis special bagi pemuda itu, tapi Lizbeth juga.

Hatinya sesak. Valeri pikir Dimas masih mencintai Lizabeth. Meskipun telah banyak yang dilakukan Dimas untuknya, bahkan mengakui bahwa Dimas mencintai Valeri. Tapi nampaknya semua itu tidak benar-benar dari hati. Dimas masih mencintai Lizabeth didalam lubuk hatinya yang terdalam. Valeri yakin itu. Dan yang Dimas lakukan kepadanya, adalah sebuah ungkapan terimakasih dan rasa bersalah Dimas.

Dimas melakukannya karena tahu Valeri mencintainya lebih dari sahabat. Terbukti saat Valeri mencium Dimas di kebun teh hari itu, saat mereka berjalan-jalan. Dimas berusaha mencintai Valeri. Dia ingin melihat Valeri bahagia, melihat gadis yang rela menolongnya bahagia. Memang terkesan jahat karena Dimas berbohong. Tapi itu demi Valeri sendiri. Toh Ivanna tidak mengijin Dimas berhubungan dengan Lizabeth sekalipun dia mau.

Ternyata kali inipun tuhan menciptakannya hanya sebagai penonton. Dia hanya bisa melihat kisah cinta manis antara Lizabeth dan Dimas,tanpa bisa melakukan apapun. Valeri baru menyadari bahwa sejak awal dia memang hanya penonton, ditarik kemasa lalu dengan harapan dapat membatu Dimas. Tetapi nyatanya, tidak ada yang berubah. Dimas tetap meninggal di tangan Rudolf Brouwer, ayah Lizabeth. Keluarga Dimas tetap hancur, Lizabeth berakhir ditangan Jepang dan Ivanna tewas. Sepertinya dia tidak mengubah sejarah sedikitpun.

Dia hanya pengamat cerita ini, yang diam- diam menyukai adik si pemeran utama. Dan sepertinya cukup beruntung karena dapat bertemu dengan pujaan hatinya itu. Menyaksikan secara langsung bagaimana mereka hidup dan bernapas. Ikut dalam keseharian dan dikenal oleh mereka. Sesuatu hal yang menakjubkan bukan?

Airmata Valeri mengalir deras. Tidak bisakah dia menjadi sedik lebih egois? Dimas yang dahulu adalah milik Lizabeth. Tidak bisakah Dimas yang sekarang menjadi miliknya? Dia bisa berpura-pura seolah tidak tahu bahwa Lizabeth ada disini, berpura-pura tidak tahu bahwa Dimas masih mencintai Lizabeth dan meminta neneknya menjodohkan dirinya dengan Dimas. Dia bisa melakukannya.

Tapi entah kenapa saat melihat wajah Dimas yang begitu bahagia saat bersama Lizabeth membuatnya tidak bisa melakukan apapun. Dia tidak tega berbuat jahat kepada kedua kekasih yang telah lama berpisah itu. Sekali lagi dia dihempaskan kepada kenyataan bahwa dirinya adalah orang ketiga diantara hubungan Dimas dan Lizabeth.

Berapa kalipun dia mencoba, dia akan kalah. Kalah kepada hatinya yang tetap mencintai Dimas. Kalah karena dia sudah jatuh terlalu dalam. Kalah karena dia tidak mampu berbuat jahat kepada orang lain.

Dimas Van DijkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang