Bab 18

232 32 7
                                    

Myungsoo dan jiyeon sudah sampai di jeju.

Mereka di jemput mobil pribadi milik myungsoo + dengan seorang supir tentunya.

"Apa kita akan kepantai?" Tanya jiyeon antusias

"Tidak. Kita akan pulang kerumah. Aku harus bersiap rapat dewan!" Seru myungsoo sambil sibuk memainkan ponselnya.

Jiyeon terdiam.

'Dia mengajaku berbulan madu atau menemaninya tour bisnis?' Batin jiyeon.

Mereka memasuki sebuah jalan komplek yang cukup indah. Setelah melewati beberaoa rumah akhirnya mobil berhenti.

"Di dalam sudah ada pelayan yang menunggumu. Pergilah. Aku mungkin akan pulang larut malam!" Seru myungsoo.

Jiyeon turun dengan hati penuh kecewa.

Kriiing.

Jiyeon mengambil ponselnya dengan sangat malas.

Ia menatap layar sebentar.

Ternyata neneknya.

"Yeoboseyo!" Seru jiyeon dengan suara sumringah.

"Jiyeon apa kau sudah sampai?" Tanya nenek.

"Eoh aku dan oppa sedang makan di restoran seafood yang kau bilang. Enak sekali nek!!" Seru jiyeon antusias.

"Benarkah? Belikan aku manik manik indah ya!!" Seru nenek di sebrang sana.

"Tentu saja. Aku akan belikan baju dan semuanya untukmu!" Seru jiyeon.

Tak terasa air matanya mengalir. Dan iapun terisak.

"Jiyeon-ah? Gwenchana?" Tanya nenek.

"Oppa jahat. Ia menyuapi aku cabai nek!" Jiyeon terisak.

"Haih nakal sekali anak itu. Jika pulang nanti akan ku cubit hidungnya itu." Seru nenek.

Jiyeon hanya terkekeh kecil.

"Baiklah selamat menikmati liburanmu. Dan segera berikan aku buyut ya!!" Seru nenek.

Jiyeon tertawa.

Mereka pun mengakhiri panggilannya.

Jiyeon berbalik menatap rumah besar di hadapannya.

"Apa kau tidak keterlaluan myungsoo?" Jiyeon pun melenggangkan kakinya masuk kedalam rumah itu.

Para pelayan sudah terduduk lemas.

Saat melihat kedatangan jiyeon. Mereka langsung sigap berdiri dan memberikannya hormat patuh.

"Selamat datang nona. Kami akan melayani anda selama anda berada disini. Panggil kami jika ada yang anda perlukan." Seru sang kepala pelayan.

"Apa kalian bisa berenang?" Tanya jiyeon.

"Ya?" Sang pelayan terkejut.

"Kalian tidak perlu seperti itu padaku. Mari kita berkeliling. Lalu berenang. Cuaca sedang sangat menyenangkan!" Jiyeon tersenyum ramah.

Para pelayanpun hanya mengangguk.

Jiyeon masuk kedalam bangunan besar bernuansa putih itu. Konsep modern sangat kental sekali. Terdiri atas dua lantai. Dengan balkon yang menghadap ke taman belakang. Di sambut dengan mini garden dan kolam berenang.

(Untuk detail. Aku usahain bikin display gambarnya pake minecraft. Lagi di build ko 😂)

Jiyeon merasakan senang bercampur sedih.

Kriiing.

//haruskah narasi author di potong sama telepon?!!//

"Yeoboseyo!"

"Jiyeon-si. Kau sedang berada di jeju?"

"Ne. Nuguseyeo?"

"Nan. Suzy. Kirimkan lokasimu. Ayo kita minum teh bersama!"

"Ah ne."

Singkat padat dan jelas.

Suzy ya....

Mantan myungsoo...

"Pelayan. Tolong siapkan pesta minumteh di taman belakang." Seru jiyeon.

Pelayanpun mengangguk patuh.

'Kenapa tiba-tiba?' Batin jiyeon.

---myungsoo---

Ia berjalan tergesa gesa memasuki ruangan berpintu coklat pekat di hadapannya.

BRAKH!

"Baekhyun ah!! Ige mwoya!!??" Myungsoo membuka kasar dan tanpa permisi ruangan baekhyun.

Myungsoo melempar sebuah berkas ke meja baekhyun.

"Dia wanita yang saat itu kau laporkan menghilang bukan? Gadis yang sudah jelas sasaran mu?" Tanya baekhyun.

"Ya memang dia. Tapi kali ini aku hanya ingin menebus dosaku!" Seru myungsoo.

"Menebus katamu? Setelah kau membunuh ayah ibunya. Lalu tiba tiba ia di nyatakan menghilang. Kau baru mau menebusnya?" Tanya baekhyun.

Myungsoo terdiam.

"Keluarga park terdiri dari 4 anggota. Kau melupakan salah satunya!" Seru baekhyun.

Myungsoo terdiam. Mencoba menerka maksud arah pembicaraan baekhyun.

Yang ia tahu, di keluarga park hanya ada tiga orang.

"Bagaimana dengan si bungsu?" Tanya baekhyun.

Myungsoo tertegun.

"Kali ini aku tidak ada di pihakmu. Karena aku sudah mendengar semua kesaksian dari semua saksimata di kasus pembunuhan mu itu!" Seru baekhyun.

"Siapa saksi mata itu?" Tanya myungsoo.

"Aku takkan memberi tahumu. Itu hanya rahasia kepolisian!" Seru baekhyun.

"Berhati hatilah. Kebusukanmu sedikit mulai sedikit terbuka!" Lanjut baekhyun.

"Apa maumu?" Tanya myungsoo.

"Tidak ada. Aku hanya membantu client ku. Dan sungguh ini sangat mengejutkan myungsoo!" Seru baekhyun.

Myungsoo terdiam.

'Aku harus menemukan anggota terakhir keluarga park!' Batun myungsoo.

---jiyeon---

Ting tong

Jiyeon berjalan ke arah pintu dan membukakaknnya untuk sang tamu.

"Wah jiyeon-si. Kau sangat cantik sekali dengan gaunmu itu!" Puji suzy.

"Terima kasih, kau juga cantik! Masuklah." Jiyeon mempersilahkan tamunya.

"Myungsoo tidak ada disini?" Tanya suzy.

"Dia ada rapat mendadak!"

"Haaah. Dia tidak berubah. Bersabarlah jiyeon-si!" Seru suzy dengan menghela nafas.

Melihat perkataan suzy, jiyeon merasa wanita ini iba padanya.

"Ada perlu apa hingga kau mengajakku minum teh bersama?" Tanya jiyeon.

"Aku hanya ingin mengenalmu lebih dalam lagi. Kita kan bukan musuh!" Seru suzy.

Sebenarnya yang di katakan suzy benar sekali. Sangat.

"Apa gadis itu mengganggu kalian?" Tanya suzy.

"Gadis?" Jiyeon mengernyit.

"Gadis SMA bertubuh mungil. Berkulit tan dan berwajah imut. Kau pernah melihatnya?" Tanya suzy.

Jiyeon sedikit memutar kenangan masa lalu. Mencoba mencari apa maksud perkataan suzy.

Gadis SMA.

'Oh jangan jangan....!'

Tbc

Haaaaaai sesuaaai janjiii kaaan

Dont forget to vote and comment

See youuu

😙😙😙😙

I'm Not Any More Lose You (We Got Married: Vacation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang