Bab 5

418 67 17
                                    

Waktu berlalu

Hari pernikahan pun semakin dekat.

Undangan sudah disebar.

Dan semuanya sudah selesai.

Tinggal mempersiapkan mental dan fisik saja.

Selama persiapan terakhir myungsoo tidak melakukan hal aneh.

Dan seperti biasanya, aku pun mengantarkan makanan ke tempat kerjanya.

Situasi yang aku rasakan berbeda. Atmosfer dingin menyeruak.

Mungkin kabar soal pernikahanku sudah menyebar, dan mendatangkan tatapan tatapan tak terartikan dari karyawan kekasihku ini. Tak menyenangkan. Tak nyaman.

Aku berlalu dengan membawa kantung kertas di lenganku.

Sedikit cerita. Selama persiapan aku mengenal banyak soal keluarga myungsoo. Dan yang pasti aku tahu kalau myungsoo punya dua adik dan Ayah ibu yang ramah.

Aku masuk sesegera mungkin kedalam kantor tanpa mengetuk, membuat sang penunggu pun terkejut bukan main.

"Kim jiyeon-ssi!" Desis lelaki yang sedang sibuk memainkan kertas juga pulpen.

"Entah mengapa kau menjadi sangat berani ya! Dimana sopan santunmu?" Gerutu myungsoo.

"Hei kau tahu? Di luar sana ku seperti berada di kutub! Semua orang menatapku dengan sangat dingin. Sangaat dingiiin!" Teriakku histeris.

"Sudahlah! Mana makananku?" Tanya nya.

"Aku akan langsung pergi!"

"Hei jangan seperti itu. Temani aku di sini!"

Aku hanya mengangguk.

Myungsoo pun beralih ke sofa depan. Dan mengambil makanannya.

"Kau tau mereka di sana melemparkan tatapan dingin sekali. Aku takut!" Seru ku.

Myungsoo menepuk nepuk kursi di sampingnya. Aku yang sedang mondar mandir pun bergerak menuruti perintahnya.

"Apa kau tak kasihan padaku?" Tanya nya setelah aku duduk tepat di sampingnya.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Kau mondar mandir di depanku yang sedang makan. Aku pusing melihatnya!" Serunya.

Aku hanya terkekeh.

Dia tersenyum.

"Kau bilang tadi kau dingin?" Tanya myungsoo.

Aku mengangguk.

"Mau ku hangatkan?" Tanya nya sambil membuka paksa dasinya.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanyaku.

Myungsoo membenarkan rambutku. Mencium pipiku. Lalu meniup tengkukku. Jujur semua itu membuatku terbuai. Tapi aku bertahan.

Brakk

Aku terlonjak.

Sedangkan myungsoo hanya menatap kesal ke arah pintu.

"Oppa ada apa dengan bajumu?" Tanya si penggebrak pintu yang ternyata adalah na haeun. Adik bungsunya myungsoo.

"Eoh eonni. Kebetulan sekali! Hei oppa boleh ku pinjam?" Dia berkata seolah aku ini buku pelajaran.

"Ambil saja!" Seru myungsoo dingin.

Na haeun pun menarik lenganku tanpa aba aba.

Aku sih pasrah.

Lalu kami tiba di kedai gelato. Langgananku dan myungsoo.

I'm Not Any More Lose You (We Got Married: Vacation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang