Belong To Him 8.

2.4K 256 4
                                    

"Ini kunci rumah kita. Semua kunci ruangan yang ada di rumah ini. Aku takkan menyembunyikan apapun lagi darimu. Tapi kalau kau melarikan diri dariku, aku akan merantaimu, Beth. Ingat, kita memiliki kesepakatan."

Aku mengangguk dan menatap kunci yang Oliver sodorkan padaku juga menatap Oliver bergantian, sama sekali tak percaya.

"Jangan menatapku seperti itu. Aku tak suka kalau kau meragukanku, Sayang."

Aku mengambil kunci yang disodorkannya lalu langsung mengusap lengan Oliver dengan lembut. "Maafkan aku, Oliver, aku tak bermaksud seperti itu. Aku hanya terkejut."

Oliver mengecup dahiku. "Aku mengerti. Maafkan aku kalau aku selalu menyakitimu dan menakutimu selama ini, Babe."

Aku tersenyum. "Aku tak memintamu berubah, Oliver, hanya saja, tolong hentikan dendammu. Aku sungguh senang dan bahagia karena kau benar-benar memerhatikanku. Tapi kejahatan tak perlu dibalas dengan kejahatan juga. Walau jujur, aku senang mengetahui orang-orang yang menyakitiku tersakiti, tapi tidak untuk menghilangkan nyawa mereka.

"Mereka manusia seperti kita. Hanya Tuhan yang pantas memberikan hukuman untuk mereka. Mungkin saja tanpa sengaja dulu aku pernah menyakiti mereka, kan? Aku hanya tak ingin karena kau membalas mereka malah kau yang terkena masalah, Olie. Aku tak ingin menyusahkan siapapun. Kumohon kau mengerti. Bukannya aku tak menghargai apa yang telah kau lalukan demi diriku, tapi menyakiti mereka kembali bahkan sampai membunuh mereka, itu tidak diperlukan sama sekali, Oliver."

Oliver memelukku. "Aku mengerti. Itu sebabnya aku sempat kesal karena sikap baikmu ini. Tapi aku sudah berjanji padamu kalau aku akan berubah, kan?" Oliver memberi sedikit jarak agar dapat menatapku. "Belajarlah untuk mencintaiku, Bethany."

Aku mengangguk. "Tidak sulit untuk mencintaimu, Oliver. Aku yakin sekali banyak di luaran sana gadis-gadis yang akan dengan mudahnya mencintaimu. Begitupun aku. Berubah untuk menjadi lebih baik, Olie, bukan untuk menjadi orang lain, oke?"

Oliver tersenyum. "Tentu saja. Lagipula, aku tak mau kau mencintaiku karena aku menjadi orang lain. Aku ingin kau mencintaiku karena diriku yang apa adanya."

Aku kembali memeluknya. Ya, lakukan secara perlahan. Karena aku yakin Oliver adalah orang yang baik. Mungkin nanti aku bisa mengorek soal masa lalunya kenapa sampai ia bisa berubah menjadi seperti monster seperti ini.

Ah, satu lagi. Aku akan meyakinkan soal perasaannya padaku. Apa benar itu cinta atau sekadar obsesinya semata.

Aku memejamkan mataku begitu Oliver mengusap punggungku lembut.

Ya, lakukan segalanya secara perlahan, Bethany.

***

Ekspektasi kalian apa sih sama cerita ini? Hehe mau tau aja gitu. Saya sih berharap cerita ini cukup sampai di part 20an aja krn memang maunya dibuat 1 konflik aja kan. Btw yang di mulmed saya suka versi beegees jg kok, tp kita pake yg take that aja biar nggak old bgt wkwkwkwk

Oh thank you buat mantan saya yg secara tiba2 ngechat jadinya dapet ide WKWKWKWKWK

Kita harus tetep keep in touch sm mantan, kan? ......................

BELONG TO HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang