Rapuh

525 40 42
                                    

ZA terisak-isak. Satu tangannya memegang dada sementara tangan lainnya mencengkeram pinggiran wastafel dengan erat.

Kemudian sakit itu datang. Za merintih memegangi perutnya. Rasanya begitu menyakitkan. Seperti tertusuk ribuan jarum---atau mungkin lebih parah daripada itu---sampai ia tidak kuasa bertahan. Ia melihat ke bawah dan terbelalak mengetahui ada darah  mengalir di kakinya.

Tiba-tiba pintu toilet diketuk dari luar. Za mendengar suara Nurul yang memanggili namanya.

“Kamu masih lama, Za? Latihannya udah mau dimulai.”

Bunyi ketukan masih terus terdengar. Za berusaha menggapai pegangan pintu, tetapi ia kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur di lantai yang dingin. Ia terisak memegangi perutnya yang semakin nyeri. Selanjutnya ia tidak lagi mendengar ada suara-suara di balik pintu dan mengira Nurul sudah pergi karena ia tidak kunjung menyahut.

Namun, tiba-tiba terdengar bunyi pintu didobrak dan langsung disusul oleh pekikan kaget Ridwan. “Ya Allah, Za!”


Baca selengkapnya di versi buku. Info pemesanan bisa cek di Instagram @yoonisri_

IDOLA GAMBUS - Bingkai Rindu AlkahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang